SOLOPOS.COM - Bacapres Anies Baswedan berkunjung ke Ponpes Nurul Huda Plosokerep, Gondang, Sragen, Selasa (23/5/2023). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Bakal calon presiden (capres) dari Koalisi Perubahan Untuk Persatuan, Anies Rasyid Baswedan, berkunjung ke Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Huda Plosokerep, Kecamatan Gondang, Sragen, Selasa (23/5/2023). Kedatangan bakal capres dari Partai Nasdem, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Demokrat itu untuk menyapa para santri ponpes pimpinan Syarif Hidayatullah itu.

Anies disambut hangat pimpinan dan pengasuh ponpes dan diajak ngetrail dan naik bajaj bareng keliling ponpes. Mantan Gubernur DKI Jakarta juga diajak keliling ke sejumlah lokasi pembelajaran santri. Para santri pun menyambut gembira dengan berselawat dan bermain rebana.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Para santri akan mendapat wejangan dari Pak Anies yang juga calon presiden. Besok kalau jadi presiden urus negara supaya generasi muda jangan dibebani utang,” kata Abah Syarif, sapaan akrab Syarif Hidayatullah.

Anies tersenyum mendengar kata-kata Abah Syarif yang ia anggap sebagai teladan bagi para santrinya. “Saya senang ke ponpes. Baru kali ini saya datang ke ponpes disambut dengan selawat dan naik trail serta bajaj. Saya sudah lama tidak naik bajaj,” kata Anies.

Dalam wejangannya, Anies hanya menyampaikan dua hal. Pertama, ia meminta para santri menjadikan Abah Syarif Hidayatullah sebagai teladan yang nyata. Dia juga meminta santri belajar dari kisah orang-orang terdahulu. “Kalau lihat jalannya beliau yang cepat maka beliau cepat menyelesaikan masalah. Semua yang di ponpes ini bersyukur karena dekat dengan teladan,” katanya.

Selanjutnya Anies berpesan kepada para santri supaya serius dalam belajar dan jalani walaupun sulit. Dia menganalogikan santri itu seperti permata dan batu bara. Permata itu, sambungnya, hitungannya gram sementara batu bara hitungannya ton. Dua jenis batu itu unsur pembentuknya sama tetapi prosesnya yang berbeda.

“Batuan yang prosesnya tidak mendapat tekanan tinggi jadinya batu bara. Sedangkan bantuan yang ditempa keras dengan suhu tinggi bisa menjadi permata. Jadi para santri yang bekerja keras maka para santri itu disiapkan menjadi permata. Pengen jadi batu bara atau permata?” tanya Anies yang disambut teriakan santri dengan satu kata, “Permata!”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya