SOLOPOS.COM - Finalis Putra-Putri Solo (PPS) 2016 saat siaran di Solopos FM. (Jafar/JIBI/Solopos.com)
Finalis PPS 2016 mengunjungi Griya Solopos.
Solopos.com, SOLO – Sebanyak 10 pasang Finalis Putra Putri Solo (PPS) 2016 mengunjungi Griya Solopos, Selasa (30/8/2016). Pakai kaus seragam berwarna ungu dan bawahan hitam, finalis PPS 2016 tampak serius mencoba mengenal proses kerja jurnalistik.
Kedatangan mereka yang didampingi Project Director PPS 2016 Febri Hapsari Dipokusumo, diterima langsung oleh Pemimpin Redaksi Solopos Suwarmin.
Saat itu, mereka juga diberi pengenalan tentang PT Aksara Solopos dan keredaksian. Pengenalan perusahaan diberikan oleh Alda dari bagian Promosi, sedangkan materi keredaksian diberikan oleh Wartawan Solopos, Ayu Prawitasari.
Saat sesi materi keredaksian, salah satu finalis, Ovi yang juga mahasiswi Sastra Indonesia dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo mengungkapkan alasan enggan menulis.
“Sebenarnya keinginan menulis itu sudah ada dalam pemikiran, tetapi ketika hendak menuangkannya dalam tulisan, sulit untuk memulainya,” ungkap Ovi.
Salah satu finalis lainnya Gayatri, juga merasa menulis lebih sulit dibanding untuk berbicara di depan umum. “Suatu saat, saya pernah ingin menulis opini. Tapi, ketika hendak menuangkannya, tiba-tiba blank. Kalau berbicara, say lebih mudah karena spontan,” katanya yang baru lulus dari SMAN 4 Solo itu.
Ia pun berharap dari pelatihan singkat itu bisa menjadi bekalnya dalam mencoba menulis opini dan cerita pendek. Bahkan, ia juga ingin mencoba menulis cerkak yang merupakan salah satu rubrik Jagad Jawa di koran Solopos.
Sementara, Project Director PPS 2016 Febri Hapsari Dipokusumo, mengatakan kunjungan ke Solopos tersebut untuk memberikan pengetahuan kepada mereka tentang perusahaan media cetak dan dunia literasi. Ia ingin anak muda di Solo tidak hanya cantik dan ganteng secara fisik, tetapi juga cerdas dan memiliki pengetahuan yang luas.
Selain mendapat materi singkat tentang jurnalistik, mereka juga diajak berkeliling ke Solopos.com, radio Solopos FM, dan ruang redaksi.
