Menteri LHK Siti Nurbaya berkunjung ke Wonogiri.
Solopos.com, WONOGIRI — Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya, menyarankan kelompok tani (poktan) atau gabungan poktan (gapoktan) di Wonogiri membentuk koperasi yang dikelola dengan pola korporasi. Menteri LHK juga mendorong gapoktan menyeriusi peluang usaha berbasis kayu sengon.
Hal itu disampaikan Siti Nurbaya saat mengunjungi PT Nagabhuana Aneka Piranti Unit IV, Desa Manjung, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri, Jumat (4/11/2016). Pada kesempatan itu Menteri secara simbolis membagikan 300.000 bibit pohon sengon kepada warga dan gapoktan di Wonogiri.
Acara itu dihadiri Presiden Direktur PT Nagabhuana Aneka Piranti Gunawan Wijaya, Bupati Wonogiri Joko Sutopo, dan para pejabat teras dari Kalimantan Tengah.
Menurut Siti Nurbaya, tidak fair jika pemerintah hanya meminta masyarakat menanam pohon namun tidak memikirkan apa yang bisa didapat dari kegiatan menanam pohon itu secara ekonomi. Oleh karena itu Menteri mendorong warga Wonogiri yang tergabung dalam gapoktan dapat memanfaatkan peluang itu menjadi usaha.
“Dengan demikian selain menjaga lingkungan, masyarakat bisa mendapat penghasilan dengan menanam pohon, khususnya sengon. Pada prinsipnya kawasan hutan negara atau hutan produksi bisa untuk hutan tanaman rakyat, tapi pengelolaannya harus bagus. Gapoktan bisa membentuk koperasi dengan pola manajemen seperti korporasi,” kata Menteri.
Presdir PT Nagabhuana Aneka Piranti, Gunawan Wijaya, menceritakan usaha pembuatan barecore, blockborad, dan plywood berbahan dasar kayu sengon di perusahaannya dijalankan sejak tiga tahun lalu. Saat ini perusahaannya sudah mampu mengekspor 300-350 kontainer/bulan ke Tiongkok, Taiwan, Jepang, dan Malaysia.