SOLOPOS.COM - Dua orang petugas BPBD Sragen mengisi tandon air saat mengirim bantuan air bersih di wilayah Kebayanan Glagah, Desa Dukuh, Kecamatan Tangen, Sragen, Senin (19/6/2023) lalu. (Istimewa/BPBD Sragen)

Solopos.com SOLO — Pemkab Sragen terus mendistribusikan bantuan air bersih ke wilayah yang mengalami kekeringan. Sementara itu, kuota penyaluran air bersih di Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) hanya cukup untuk dua bulan.

Kepala Pelaksana BPBD Sragen, R. Triyono Putro, mengaku pihaknya terus berupaya menyalurkan air khususnya di wilayah Sragen di utara Bengawan Solo. Bantuan tetap diberikan meski beberapa wilayah di Sragen sudah diguyur hujan dua hari lalu.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Saat ini masih dropping air, Minggu dan Senin kemarin sebagian wilayah Sragen sudah hujan. Tapi keberlanjutan [hujan] belum tahu,” ujar Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Sragen, Giyanto, menambahkan, Selasa (19/9/2023).

Ia menjelaskan APBD mengalokasikan dana untuk mendistribusikan air bersih sebanyak 500 tangki. Dari jumlah tersebut, 447 tangki air bersih telah disalurkan. Artinya hanya tersisa 53 tangki atau sekitar dua bulan karena BPBD menyalurkan air rata-rata tiga tangkir/hari.

Jika kemarau masih berlangsung hingga Desember, Giyanto menyebut alokasi ini tidak mencukupi. Untungnya saat ini ada sejumlah donatur air bersih sehingga distribusi tidak seluruhnya dibiayai APBD.

Sementara itu, mengacu data per Senin (18/9/2023) ada 30 desa di tujuh kecamatan yang mengalami kekeringan. Ada sekitar 7.973 keluarga dengan 29.141 jiwa yang menerima bantuan air bersih sejauh ini.

Total penyaluran air bersih di Kabupaten Sragen saat ini sebanyak 2.177.000 liter. Distribusi terbanyak dilakukan di Kecamatan Sumberlawang, dengan tujuh desa terdampak. Desa tersebut meliputi Ngargosari, Ngargotirto, Kacangan, Pagak, Cepoko, Jati, dan Tlogotirto. Air bersih 146 tangki telah disalurkan di wilayah ini.

Kemudian sebanyak 94 tangki telah didistribusikan di wilayah Kecamatan Jenar dengan total tiga desa terdampak. Desa ini meliputi Ngepringan, Banyurip, dan Jenar.

Camat Jenar, Dani Wahyu Setiawan, menguraikan dropping air masih terus dilakukan di daerahnya. “Yang terdampak tiga desa, Banyurip, Ngrepingan, dan Jenar. Dropping air dari BPBD berjalan lancar,” ujar Dani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya