Soloraya
Kamis, 15 Juni 2023 - 15:49 WIB

Kuota Sekolah Negeri Terbatas, DPRD Solo Sebut Kesempatan Swasta Berperan

Kurniawan  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ketua Komisi IV DPRD Solo, Janjang Sumaryono Aji.(Istimewa)

Solopos.com, SOLO—Ketua Komisi IV DPRD Solo, Janjang Sumaryono Aji, buka suara terkait terbatasnya kuota sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) negeri.

Kondisi itu, menurut dia, menjadi kesempatan sekolah-sekolah swasta di Kota Bengawan. Sebab pada akhirnya tidak semua calon peserta didik (CPD) diterima di sekolah negeri.

Advertisement

“Itu merupakan kebebasan orang tua memilih sekolah untuk anak-anaknya. Karena tadi disampaikan daya tampung sekolah negeri tidak bisa menampung semua, kan ada sekolah swasta yang juga berperan memajukan pendidikan,” ujar dia Solopos.com, Kamis (15/6/2023).

Politikus PDIP itu mempersilakan masyarakat yang terbilang mampu untuk memasukkan sekolah anaknya ke sekolah swasta. Apalagi banyak sekolah swasta yang merupakan kategori unggulan atau favorit di Solo yang bisa menjadi pilihan wali murid.

Kondisi itu berbeda dengan sekolah negeri di Solo yang tidak ada lagi sekolah unggulan atau favorit. Sebab dalam beberapa tahun terakhir pemerintah telah menerapkan sistem zonasi. Bila ada sekolah negeri mengklaim unggulan akan dipanggil Komisi IV DPRD Solo.

Advertisement

“Kalau saya sampaikan ada sekolah unggulan, nanti saya panggil. Karena tidak boleh ada sekolah unggulan. Kalau sekolah unggulan otomatis guru-guru hebat harus di situ. Bertahun-tahun kita minta agar guru di-rolling, kita bicaranya zonasi,” urai dia.

Janjang lantas menyebut sejumlah sekolah swasta unggulan yang bisa menjadi jujukan para wali murid. Sekolah-sekolah swasta itu diakui dia telah mempunyai kontribusi besar dalam meratakan pendidikan dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

“Jadi yang kaya kami harapkan silakan ke swasta. Dan yang negeri ini, juga wajib adanya jalur afirmasi, jalur keluarga tidak mampu. Itu kan juga ada di situ. Sesuai pembukaan UUD 1945 kan ada wajib mendahulukan pendidikan yang layak,” ujar dia.

Advertisement

Janjang kemudian bercerita perjuangan Pemkot Solo mendorong lahirnya SMAN 9 Solo di Pasar Kliwon. “Ini kami sebenarnya sudah ada SMAN 9 Solo. Itu ranahnya Pemprov, tapi juga atas usulan Solo. Dulu kami diantar Pak Rudy ke Pak Ganjar,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif