SOLOPOS.COM - Sejumlah kendaraan bermotor roda empat tengah mengisi BBM di salah satu SPBU di Wonogiri, Senin (19/12/2022). (Solopos.com/Muhamamd Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI — Stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Wonogiri membatasi pembelian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Hal tersebut dilakukan lantaran kuota BBM bersubsidi yang dimiliki SPBU terbatas.

Manajer sejumlah SPBU di Wonogiri, Mulyanto, mengatakan setiap SPBU di Kabupaten Sukses memiliki batas kuota BBM bersubsidi. Batas kuota BBM bersubsidi di setiap SPBU itu tidak selalu sama. 

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Dengan kuota yang terbatas tersebut, masing-masing SPBU di Wonogiri berusaha mendistribusikan BBM bersubsidi kepada masyarakat yang berhak dan membutuhkan. Oleh sebab itu, perlu ada pembatasan pembelian BBM bersubsidi. 

Jika tidak dibatasi, BBM bersubsidi bisa saja hanya digunakan mereka yang mampu membeli dalam jumlah banyak. Akibatnya, banyak orang yang seharusnya berhak menggunakan BBM bersubsidi menjadi tidak kebagian.

“Kalau begitu kan kasihan. Hanya segelintir orang bisa pakai BBM bersubsidi. Jadi bukan kami mempersulit pembelian, tapi hal itu memang harus dilakukan agar banyak orang yang berhak mendapat BBM bersubsidi mendapatkan itu [tepat guna dan tepat sasaran],” kata Mulyanto kepada Solopos.com, Senin (19/12/2022).

Baca Juga: Info Lur! Beli BBM Subsidi di Wonogiri Wajib Pakai MyPertamina Mulai Maret 2023

Ketentuan pembatasan pembelian BBM bersubsidi tersebut juga sudah diatur melalui Subsidi Tepat MyPertamina. Kendaraan bermotor yang sudah teregistrasi di Subsidi Tepat MyPertamina telah ditentukan batas pembelian BBM bersubsidi setiap harinya. 

Menyoal pembatasan waktu pembelian BBM bersubsidi yang dikeluhkan Paguyuban Sopir Angkutan Kota Wonogiri, Mulyanto menyebut hal itu dilakukan agar kuota BBM bersubsidi di SPBU tidak habis dalam satu waktu. 

Pemilik sejumlah SPBU di Wonogiri, Toto Prasojo, mengungkapkan hal senada. Pembatasan pembelian BBM bersubsidi tidak hanya dilakukan SPBU, melainkan sudah diatur di Subdisi Tepat MyPertamina.

Dia mencontohkan, batas pembelian BBM bersubsidi untuk kendaraan pribadi dibatasi sebanyak 60 liter/hari.

Baca Juga: Soal Pembelian LPG 3 Kg Pakai MyPertamina, Pemkab Wonogiri: Tunggu Pusat!

Sebelumnya, Ketua Paguyuban Sopir Angkutan Kota Wonogiri, Suprapto, menyampaikan sejumlah SPBU di Wonogiri membatasi pembelian BBM bersubsidi untuk angkuta. Pembelian BBM bersubsidi jenis Pertalite di Kecamatan Wonogiri dibatasi maksimal Rp100.000 dan Rp200.000. Tak hanya itu, waktu pembelian pun masih dibatasi.

“Kalau sudah melewati pukul 18.00 WIB, para sopir angkuta sudah tidak boleh lagi beli Pertalite, melainkan harus beli BBM nonsubsidi seperti Pertamax. Mau tidak mau kami harus mengikuti kebijakan ini karena ini perintah pemerintah. Tapi sayangnya, mengapa masih harus dibatasi, selain ribet, tentu ini merepotkan bagi kami,” kata Suprapto kepada Solopos.com, Minggu (18/12/2022).

Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Wonogiri, Eko Purwanto, menyayangkan pembatasan pembelian BBM bersubsidi tersebut. Menurut dia hal itu menyulitkan angkutan umum. Sebab dengan pembatasan pembelian itu, angkutan umum harus mengisi di dua atau lebih SPBU agar kebutuhan tercukupi.

“Padahal kalau di setiap SPBU tidak dibatasi pembeliannya, kan hanya perlu mengisi di satu SPBU itu saja. Kebijakan itu menurut saya menyulitkan, tidak efisien,” ujar dia.

Baca Juga: Wonogiri Jadi Tempat Uji Coba Beli Solar Pakai QR Code, Organda: Bikin Ribet!

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Menengah dan Perindustrian dan Perdagangan (KUKM Perindag) Wonogiri, Wahyu Widayati, menyampaikan kuota BBM Bersubsidi jenis Biosolar di Wonogiri sebanyak 33.242 kiloliter/tahun. Sedangkan BBM bersubsidi jenis Pertalite sebesar 54.106 kiloliter/tahun.

Menurut dia, Pemerintah Kabupaten Wonogiri sudah mengusulkan penambahan kuota BBM bersubsidi sebesar 70% untuk Pertalite dan 20% biosolar sejak Juli 2022. Namun hingga saat belum ada keputusan atas usulan tersebut. 

“Belum ada keputusan [kuota BBM bersubsidi untuk 2023],” kata Wahyu kepada Solopos.com melalui pesan tertulis, Senin (19/12/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya