SOLOPOS.COM - Situasi di perempatan yang akan dipasangi lampu traffic light di dekat bekas kantor Kelurahan Pulisen, Kecamatan/Kabupaten Boyolali, Rabu (26/7/2023). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Dinas Perhubungan (Dishub) Boyolali menganggarkan dana untuk pemasangan traffic light atau lampu bangjo di perempatan bekas kantor Kelurahan Pulisen pada 2023 ini. Hal itu sebagai upaya untuk menekan risiko kecelakaan lalu lintas yang kerap terjadi di lokasi tersebut.

Kepala Dishub Boyolali, M Arief Wardianta, mengatakan anggaran tersebut telah dimasukkan dalam anggaran perubahan. “Nanti akan kami tambah traffic light di Pulisen sana. Semoga nanti bisa mengurangi angka lakalantas di sana,” ujar dia saat berbincang dengan Solopos.com di kantornya, Rabu (26/7/2023).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Arief mengatakan anggaran untuk pembuatan Bangjo Pulisen sekitar Rp100 juta-Rp150 juta untuk satu lokasi di empat perempatan. Menurutnya, jumlah anggaran tersebut masuk akal mengingat nantinya akan ada lampu, dudukan, kabel, dan sebagainya di empat perempatan itu.

“Memang mungkin ada masyarakat yang bilang traffic light segitu mahal. Kalau lampunya saja murah, tapi kan untuk tiangnya, dudukannya, fasilitas kabelnya, dan sebagainya harus dilihat,” jelasnya.

Arief mengakui sebenarnya secara volume kendaraan, perempatan tersebut belum saatnya diberi traffic light. Namun, langkah Dishub Boyolali seperti memberikan warning light, pita kejut, rambu setop, yellow box junction, dan sebagainya belum berhasil mencegah kecelakaan.

“Kadang pengguna jalan, terutama anak-anak muda itu yang bablas. Belum lagi antara jalan mayor dan minor di sana lebih lebar yang minor dari arah utara. Sehingga kalau bukan orang situ, ketika dari utara ke selatan itu pasti kencang. Kalau ada traffic light minimal kan bisa mengurangi lakalantas,” jelas dia.

Ketika semua pengendara tertib menaati rambu-rambu yang ada, Arife mengatakan tentunya akan mengurangi kecelakaan di perempatan Pulisen. Walaupun, Arief mengakui meski sudah ada traffic light di perempatan Pulisen itu nantinya tidak serta merta dapat mengurangi angka kecelakaan lalu lintas di lokasi tersebut.

Ia meminta kesadaran masyarakat untuk mematuhi traffic light dan rambu-rambu yang ada untuk mengurangi angka kecelakaan di perempatan Pulisen, Boyolali. Namun paling tidak harus ada upaya supaya kecelakaan tidak terus terjadi.

Sebelumnya diberitakan, perempatan dekat bekas Kantor Kelurahan Pulisen, Kecamatan/Kabupaten Boyolali, menjadi salah satu lokasi rawan kecelakaan di kawasan kota kabupaten tersebut. Tujuh kecelakaan lalu lintas dengan satu korban jiwa terjadi dalam tiga bulan terakhir di lokasi itu.

Karena itu, Dinas Perhubungan (Dishub) Boyolali berencana memasang traffic light atau lampu bangjo di perempatan itu. Di perempatan eks Kantor Kelurahan Pulisen sebenarnya sudah dipasang rambu setop, warning light, bahkan pita penggaduh untuk mengurangi kecelakaan.

Namun, kecelakaan masih saja terjadi di lokasi tersebut. Faktor penyebabnya kebanyakan human error. Kebanyakan kecelakaan terjadi melibatkan kendaraan dari arah utara atau jalan minor dengan jalan utama.

Padahal dari arah utara sudah ada rambu untuk setop. Namun, pengendara kerap masih menyelonong jalan terus sehingga menimbulkan kecelekaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya