Soloraya
Rabu, 26 Juli 2023 - 13:30 WIB

Kurangi Kecelakaan, Dishub Boyolali Anggarkan Rp100 Juta untuk Bangjo Pulisen

Nimatul Faizah  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Situasi di perempatan yang akan dipasangi lampu traffic light di dekat bekas kantor Kelurahan Pulisen, Kecamatan/Kabupaten Boyolali, Rabu (26/7/2023). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Dinas Perhubungan (Dishub) Boyolali menganggarkan dana untuk pemasangan traffic light atau lampu bangjo di perempatan bekas kantor Kelurahan Pulisen pada 2023 ini. Hal itu sebagai upaya untuk menekan risiko kecelakaan lalu lintas yang kerap terjadi di lokasi tersebut.

Kepala Dishub Boyolali, M Arief Wardianta, mengatakan anggaran tersebut telah dimasukkan dalam anggaran perubahan. “Nanti akan kami tambah traffic light di Pulisen sana. Semoga nanti bisa mengurangi angka lakalantas di sana,” ujar dia saat berbincang dengan Solopos.com di kantornya, Rabu (26/7/2023).

Advertisement

Arief mengatakan anggaran untuk pembuatan Bangjo Pulisen sekitar Rp100 juta-Rp150 juta untuk satu lokasi di empat perempatan. Menurutnya, jumlah anggaran tersebut masuk akal mengingat nantinya akan ada lampu, dudukan, kabel, dan sebagainya di empat perempatan itu.

“Memang mungkin ada masyarakat yang bilang traffic light segitu mahal. Kalau lampunya saja murah, tapi kan untuk tiangnya, dudukannya, fasilitas kabelnya, dan sebagainya harus dilihat,” jelasnya.

Advertisement

“Memang mungkin ada masyarakat yang bilang traffic light segitu mahal. Kalau lampunya saja murah, tapi kan untuk tiangnya, dudukannya, fasilitas kabelnya, dan sebagainya harus dilihat,” jelasnya.

Arief mengakui sebenarnya secara volume kendaraan, perempatan tersebut belum saatnya diberi traffic light. Namun, langkah Dishub Boyolali seperti memberikan warning light, pita kejut, rambu setop, yellow box junction, dan sebagainya belum berhasil mencegah kecelakaan.

“Kadang pengguna jalan, terutama anak-anak muda itu yang bablas. Belum lagi antara jalan mayor dan minor di sana lebih lebar yang minor dari arah utara. Sehingga kalau bukan orang situ, ketika dari utara ke selatan itu pasti kencang. Kalau ada traffic light minimal kan bisa mengurangi lakalantas,” jelas dia.

Advertisement

Ia meminta kesadaran masyarakat untuk mematuhi traffic light dan rambu-rambu yang ada untuk mengurangi angka kecelakaan di perempatan Pulisen, Boyolali. Namun paling tidak harus ada upaya supaya kecelakaan tidak terus terjadi.

Sebelumnya diberitakan, perempatan dekat bekas Kantor Kelurahan Pulisen, Kecamatan/Kabupaten Boyolali, menjadi salah satu lokasi rawan kecelakaan di kawasan kota kabupaten tersebut. Tujuh kecelakaan lalu lintas dengan satu korban jiwa terjadi dalam tiga bulan terakhir di lokasi itu.

Karena itu, Dinas Perhubungan (Dishub) Boyolali berencana memasang traffic light atau lampu bangjo di perempatan itu. Di perempatan eks Kantor Kelurahan Pulisen sebenarnya sudah dipasang rambu setop, warning light, bahkan pita penggaduh untuk mengurangi kecelakaan.

Advertisement

Namun, kecelakaan masih saja terjadi di lokasi tersebut. Faktor penyebabnya kebanyakan human error. Kebanyakan kecelakaan terjadi melibatkan kendaraan dari arah utara atau jalan minor dengan jalan utama.

Padahal dari arah utara sudah ada rambu untuk setop. Namun, pengendara kerap masih menyelonong jalan terus sehingga menimbulkan kecelekaan.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif