Solopos.com, WONOGIRI — Kondisi tanah di Kabupaten Wonogiri dinilai cocok ditanamani koro pedang yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Budi daya koro pedang diharapkan bisa mengurangi ketergantungan impor kedelai.
Dilansir dari laman wonogirikab.go.id, Sabtu (29/10/2022), olahan koro pedang bisa menjadi berbagai macam makanan. Hal itu seperti tepung, kecap, tempe, tahu, susu, bolu kering, roti, dan kripik.
Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya
Koro pedang memiliki nama latin yakni canavalia ensiformis. Kandungan gizi yang terdapat pada koro pedang berupa lemak sekitar 2,3 sampai 3,9 per 100 gram.
Sukesti Nuswantari, salah satu pembudidaya koro pedang asal Selogiri, mengatakan lahan di Wonogiri yang sudah ditanami koro pedang mencapai 50 hektare. Lahan itu tersebar di berbagai daerah di Kabupaten Sukses.
Dikutip dari laman Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi (Balitkabi) Kementerian Pertanian, polong muda maupun daun koro pedang bisa untuk masakan sayur. Biji koro pedang yang kering dan sudah tua dapat di masak sebagai bahan pembuatan tempe dan tahu.
Baca Juga: Selain Kopi, Petani di Brenggolo Wonogiri Juga Beternak Kambing Boer
Prosesnya hampir sama dengan menggunakan kedelai. Namun untuk biji kacang koro pedang direbus serta direndam 1 sampai 2 kali guna menghilangkan racunnya.