Soloraya
Kamis, 12 Desember 2013 - 17:22 WIB

KURIKULUM BARU : Tahun Depan, Pendidikan tentang Bencana Diterapkan di Semua Jenjang

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)

Solopos.com, KLATEN—Kurikulum tentang kebencanaan ditargetkan bisa diterapkan di semua jenjang sekolah di Klaten pada Tahun Ajaran (TA) 2014/2015. Dengan diterapkannya kurikulum tersebut, diharapkan wawasan dan pengetahuan siswa tentang penanggulangan bencana bisa ditingkatkan.

Untuk mempersiapkan kurikulum tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten menggelar Seminar Kurikulum Bencana di kantor setempat, Kamis (12/12/2013). Kasi Rekonstruksi BPBD Klaten, Nur Tjahjono, mengatakan kurikulum tersebut perlu ditanamkan kepada siswa mengingat Klaten berada di wilayah bencana yang cukup rawan.
Dengan adanya pengetahuan tentang kebencanaan, generasi muda akan lebih paham tentang cara penanganannya.

Advertisement

“Penanggulangan bencana yang terjadi di sekitarnya dapat dipahami oleh siswa, nantinya menjadi bekal dalam program pengurangan risiko bencana berbasis masyarakat,” jelasnya saat menyampaikan materi, Kamis.

Lebih lanjut, dia mengatakan seminar yang digelar Kamis kemarin bertujuan untuk menyusun dokumen pedoman pembelajaran kebencanaan siswa sesuai jenjang pendidikan dan usia. Penyusunan pedoman pendidikan bencana meliibatkan langsung sejumlah guru TK, SD, SMP dan SMA/SMK yang hadir dalam seminar kemarin.

Nantinya, pedoman tersebut digunakan untuk implementasi kurikulum bencana yang ditargetkan diterapkan pada TA depan. “Implementasi dokumen pembelajaran ini akan dikuatkan dengan Peraturan Bupati yang akan disusun draft-nya setelah seminar ini digelar,” ungkapnya.

Advertisement

Tim penyusun draft Peraturan Bupati tersebut, sambung dia, terdiri atas SAR, Pijar, rekompak, PMI, Dinas Pendidikan (Disdik) dan BPBD Klaten. Setelah menjadi Peraturan Bupati, diharapkan pedoman tersebut bisa segera diterapkan di semua jenjang sekolah.

Sementara, Kabid Pendidikan Menengah Disdik Klaten, Wahono, mengatakan pendidikan kebencanaan tersebut bisa diterapkan pada pelajaran mulok atau ekstrakurikuler. Kendati demikian, tidak menutup kemungkinan pendidikan bencana diintegrasikan ke dalam mapel intrakurikuler. “Jika semuanya sudah komplit, ditargetkan bisa diterapkan pada TA 2014/2015,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif