Soloraya
Minggu, 28 Oktober 2012 - 08:05 WIB

Kursi Wawali Dibiarkan Kosong, Roda Pemerintahan Tak Maksimal

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (google/infospesial)

Ilustrasi (google/infospesial)

SOLO—Roda pemerintahan Solo dinilai bakal berjalan tidak maksimal dan timpang jika kursi Wakil Walikota (Wawali) terus dibiarkan kosong.

Advertisement

Demikian disampaikan Pengamat Politik dari Universitas Sebelas Maret (UNS) M Jamin. Dia pun mengatakan PDIP jangan berlama-lama untuk mengosongkan jabatan wawali.

“Dari segi aturan (UU Pemerintah Daerah) lebih dari 2,5 tahun masa pemerintahan, kursi wawali harus diisi. Kecuali 18 bulan, boleh kursi wawali dikosongkan,” katanya kepada Solopos.com akhir pekan kemarin.

Selain itu, dia menilai roda pemerintahan akan berjalan tidak maksimal. Hal ini dikarenakan duet walikota dan wawali tidak lengkap dalam menjalankan roda pemerintahannya. Meskipun, menurut dia, langkah PDIP mengosongkan kursi jabatan wawali sementara waktu karena sikap hati-hati dalam menentukan pendamping walikota.

Advertisement

Dalam menentukan calon wawali nanti, dia menambahkan PDIP harus membuka diri dengan mempertimbangkan usulan dari pihak lain. PDIP jangan percaya diri dan mengabaikan usulan warga dan partai politik (Parpol) lain. Hal ini lantaran dinilai rentan memunculkan resistensi di masyarakat.

Permintaan Wawali

Terpisah, Wakil Ketua Bidang Organisasi DPC PDIP Solo, YF Sukasno mengatakan partainya segera tancap gas membahas Cawawali. Hal ini jika partai secara resmi telah menerima surat permintaan dari Walikota tentang permintaan pengajuan Wawali. Sukasno mengatakan partai tidak akan bergerak melakukan langkah lanjutan sepanjang belum ada permintaan pengajuan wawali. Menurutnya, pengajuan wawali tergantung dari kebijakan walikota apakah menghendaki wawali atau tidak.

Advertisement

“Walikota belum menyampaikan surat permintaan pengajuan wawali ke DPC PDIP Solo. Kami masih tunggu itu,” katanya.

Sukasno mengakui terus kebanjiran usulan nama calon wawali. Tidak hanya usulan dari partai politik (Parpol), namun juga usulan nama yang diajukan dari masyarakat.Nama-nama tersebut sampai saat ini masih dikantongi PDIP. Terakhir, lanjut Sukasno, PDIP menerima dua tambahan usulan nama calon wawali. Namun ditanya lebih lanjut siapa nama itu apakah berasal dari partai atau lainnya, Sukasno tidak menyebutkannya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif