SOLOPOS.COM - Petugas Damkar memadamkan kebakaran di Mojosongo, Boyolali, Kamis (20/7/2023). (Istimewa/Damkar Boyolali)

Solopos.com, BOYOLALI — Setelah tiga kejadian kebakaran yang dua di antaranya akibat aktivitas pembakaran sampah pada Rabu (20/7/2023), tiga kebakaran terjadi lagi dalam sehari pada Kamis (20/7/2023). Seperti sehari sebelumnya, dua dari tiga kebakaran pada Kamis juga akibat bakar sampah.

Kasi Bimbingan dan Pengembangan Pemadam Kebakaran (Damkar) Boyolali, Mochamat Supriyatin, menjelaskan pada Kamis, Damkar Boyolali melaksanakan tiga pemadaman kebakaran di tiga tempat.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Sama dengan Rabu, dua kejadian pada Kamis di antaranya karena aktivitas membakar sampah. Satu karena korsleting listrik,” ungkapnya saat ditemui Solopos.com di kantornya, Jumat (21/7/2023).

Kejadian kebakaran pertama terjadi di belakang Puskesmas Mojosongo, Boyolali, pada Kamis sore. Penyebabnya aktivitas membakar sampah lalu merembet ke semak-semak. Satu truk damkar dikerahkan untuk menaklukkan api mulai dari pukul 15.20 WIB-16.00 WIB.

Lalu kejadian kebakaran kedua karena aktivitas membakar sampah terjadi di Sumberagung, Klego, Boyolali, pada Kamis malam. Supri menjelaskan kejadian tersebut karena awalnya ada aktivitas pembakaran sampah yang kemudian merambat ke dinding bagian dapur rumah yang dibangun dari papan kayu.

Satu unit truk Damkar Boyolali dikerahkan untuk mematikan api pada pukul 21.30 WIB-21.50 WIB. Kerugian yang dialami dalam kejadian tersebut sekitar Rp10 juta akibat beberapa perabotan rumah dan barang-barang lain ikut terbakar.

Terakhir, kejadian kebakaran akibat korsleting terjadi di Kacangan, Andong, Boyolali, pada Kamis pukul 08.26 WIB. Dua rumah terbakar akibat kejadian tersebut. Dua unit mobil Damkar Boyolali dikerahkan untuk memadamkan api.

“Laporan kami dapat pukul 08.26 WIB, waktu pemadaman 09.15 WIB-10.15 WIB. Pemilik rumah Bapak Yasin Yusuf, dihuni empat orang, dan Bapak Siyono, lima orang,” kata dia.

Bekerja Sama dengan Damkar Daerah Tetangga

Perkiraan kerugian yang diderita oleh keluarga Yasin sekitar Rp159 juta dan Siyono Rp177,5 juta. Kronologi kebakaran, terang Supri, dimulai dari sekitar pukul 08.10 WIB. Kedua pemilik rumah rumah berada di luar untuk menunggu mantri keperluan memeriksa sapi.

“Sebelum mantri datang, salah satu korban masuk ke rumah dan melihat api sudah naik sampai ke atap. Bersama masyarakat, pemilik rumah memadamkan dengan alat seadanya sambil melaporkan ke pos pemadaman Klego,” kata dia.

Supri menceritakan tiga kejadian kebakaran dalam sehari sebenarnya membuat kru pemadam kebakaran Boyolali kewalahan. Namun, karena panggilan jiwa yang kuat untuk menyelamatkan orang, akhirnya tugas tetap ditunaikan.

Tidak hanya memadamkan api sendiri, Damkar Boyolali juga telah bekerja sama dengan Damkar kabupaten/kota terdekat jika terjadi kebakaran.

“Contohnya kemarin pas ada kebakaran di pabrik itu ada bantuan Damkar daerah Tengaran [Salatiga]. Kami juga sering membantu jika terjadi kebakaran di daerah lain,” jelas dia.

Lebih lanjut, dengan waktu yang memasuki musim kemarau dan terdapat angin yang besar, Supri meminta masyarakat untuk tidak membakar sampah sembarangan. Jika terjadi kebakaran, ia meminta masyarakat untuk segera melapor ke Damkar Boyolali di nomor 0276 321313.

“Warga bisa membuang sampah di tempat khusus, atau bisa ke tempat-tempat yang disediakan DLH,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya