Soloraya
Rabu, 29 Mei 2013 - 03:30 WIB

Lagi, Boyolali Raih Predikat WTP

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

BOYOLALI–Kabupaten Boyolali kembali meraih predikat terbaik, wajar tanpa pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) 2012.

Laporan hasil penilaian (LHP) BPK tersebut diterima Bupati Boyolali, Seno Samodro, di Semarang, Senin (27/5/2013).

Advertisement

Sekretaris Daerah (Sekda) Boyolali, Sri Ardiningsih mengemukakan predikat WTP tersebut merupakan kali kedua diterima Kabupaten Boyolali. Predikat WTP kali pertama diterima Boyolali 2012, atas hasil pemeriksaan BPK terhadap LKPD 2011.

Predikat WTP merupakan ranking tertinggi dari hasil audit BPK.

“Predikat WTP diberikan karena laporan keuangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupeten Boyolali 2012 dinilai wajar, telah disusun berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintah. Dokumen dan bukti-bukti transaksi keuangan juga dinyatakan lengkap,” papar Sekda ketika ditemui wartawan di ruang kerjanya, Selasa (28/5/2013).

Advertisement

Sekda menyebutkan beberapa kriteria yang menjadi poin audit BPK terhadap LKPD tersebut di antaranya sistem pengawasan internal yang sudah sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku dan kepatuhan dalam menyajikan laporan keuangan sesuai standar akuntansi yang ditentukan.

“Kami sangat bersyukur bisa mempertahankan predikat ini. Ini merupakan cerminan hasil kerja keras dan bukti bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali sebagai pelaksana amanat keuangan rakyat dapat melaksanakannya dengan bersih tanpa korupsi,” ungkap Sekda, yang siang itu didampingi Kabag Humas Sekretariat Daerah (Setda) Boyolali, Wiwis Trisiwi Handayani.

Wiwis menambahkan dua tahun sebelumnya, LHP BPK atas LKPD 2010, Kabupaten Boyolali mendapat predikat wajar dengan pengecualian (WDP). Persoalan yang mengganjal dalam audit tersebut, ungkapnya, terkait pencatatan aset yang dinilai belum sesuai ketentuan dalam standar akuntansi pemerintahan.

Advertisement

“Tapi sudah dua tahun terakhir ini, pencatatan aset sudah dilakukan sesuai standar akuntansi pemerintahan tersebut,” jelasnya.

Sekda menambahkan ke depan pihaknya berkomitmen akan tetap mempertahankan predikat tersebut agar bisa diraih Kabupaten Boyolali.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif