Soloraya
Jumat, 8 Desember 2023 - 16:18 WIB

Lagi! Guguran Awan Panas Merapi Picu Hujan Abu Campur Air di Stabelan Boyolali

Nimatul Faizah  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Awan dan abu tebal menyelimuti langit di pos pengamatan Gunung Merapi di Babadan, Kecamatan Dukun, Magelang, saat terjadi guguran awan panas Gunung Merapi, Jumat (8/12/2023). (Istimewa/TSD Tlogolele)

Solopos.com, BOYOLALIGunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas guguran pada Jumat (8/12/2023) sore. Sesaat setelah itu, hujan abu bercampur air melanda wilayah sekitar Tlogolele, Kecamatan Selo, Boyolali.

Dalam keterangan tertulis Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) disebut awan panas guguran Merapi terjadi sekitar pukul 14.46 WIB.

Advertisement

“Masyarakat [diimbau] untuk tidak beraktivitas di daerah potensi bahaya serta mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik,” tulis dalam keterangan bergambar awan panas guguran, Jumat sore.

Ketua Tim Siaga Desa (TSD) Tlogolele, Selo, Boyolali, Karno, mengatakan hujan abu bercampur air terjadi di wilayahnya menyusul terjadinya guguran awan panas Gunung Merapi sekitar pukul 15.15 WIB.

“Air jatuh bersama abu, sebelum kejadian tidak terdengar suara apa-apa. Ketebalan abu tidak bisa diukur karena langsung terbawa air,” kata dia saat dihubungi Solopos.com, Jumat.

Advertisement

Dalam video yang dikirimkan Karno kepada Solopos.com, hujan air bercampur abu membuat warna airnya seperti cokelat susu. Sementara itu, Kadus Stabelan, Tlogolele, Maryanto, juga membenarkan terjadi hujan abu bercampur air di dukuh terdekat Merapi di Boyolali tersebut.

“Saat ini masih terjadi hujan abu bercampur air,” kata Maryanto. Berdasarkan laporan BPPTKG terkait aktivitas Gunung Merapi, Jumat pukul 00.00 WIB-06.00 WIB, terjadi guguran sebanyak 39 kali dengan amplitudo 3-20 milimeter (mm) dan durasi 39,6 detik-111,32 detik.

Lalu gempa vulkanik dangkal terjadi sebanyak tiga kali dengan amplitudo 30 mm-35 mm durasi 10-11,4 detik. Gempa tektonik jauh sebanyak satu kali dengan amplitudo 3 mm.

Advertisement

“Teramati 3 kali guguran lava ke arah Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimum 1,500 meter. Teramati 1 kali guguran lava ke arah Kali Boyong dengan jarak luncur 1.200 meter,” tulis keterangan tersebut.

Terkait ada tidaknya desa lain yang terkena hujan abu, Solopos.com masih mencoba menelusuri lebih lanjut. Berdasarkan catatan Solopos.com, ini merupakan kejadian hujan abu kali kedua di lereng Gunung Merapi wilayah Boyolali dalam sepekan terakhir.

Sebelumnya, tujuh desa di Boyolali dilanda hujan abu akibat dua kali guguran awan panas Gunung Merapi pada Jumat (1/12/2023) malam.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif