Soloraya
Selasa, 28 Januari 2014 - 17:29 WIB

Lagi, Kerbau Bule Keturunan Kiai Slamet Mati

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah warga menggali tanah di lingkungan kandang kerbau di Alun Alun Kidul Keraton Kasunanan Surakarta untuk mengubur kerbau Kiai Bodong. Foto diambil Selasa (28/1/2014). (JIBI/Solopos/Iskandar)

Solopos.com, SOLO--Salah satu kerbau milik Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang biasa dikirab pada malam 1 Sura, bernama Kai Bodong, 30, mati. Diduga kerbau bule (albino) keturunan Kiai Slamet yang sekarang berumur tertua itu, mati karena penyakit kanker di punggung yang dideritanya.

“Sebenarnya kami sudah beberapa kali memeriksakan ke dokter. Tetapi ternyata nyawanya tidak dapat diselamatkan,” ujar Tindih Mahesa Keraton Kasunanan Surakarta, K.R.M.H. Adityo Soeryo Harbanu ketika ditemui wartawan di sela-sela menunggui proses penggalian tanah untuk mengubur Kyai Bodong di Alun Alun Kidul (Alkid), Selasa (28/1/2014).

Advertisement

Menurut dia dengan matinya Kiai Bodong kira-kira pukul 09.30 WIB kemarin, dalam dua bulan terakhir dua kerbau pusaka Keraton Surakarta mati. Karena itu saat ini kerbau Keraton Kasunanan Surakarta tinggal 12 ekor.

Dari jumlah itu satu di antaranya berada di kawasan Solo Baru, Sukoharjo. Karena ketika diajak pulang tak mau sehingga sekarang hidup di rumah warga yang mempunyai kerbau di sana.

Lebih lanjut Adityo mengatakan pada Senin (27/1/2014) malam sebelum Bodong mati dia mengaku mendapat firasat. Dalam mimpinya dia merasa ditemui kerbau yang sudah dalam lima hari terakhir kondisinya mulai melemah itu. Selain itu dia juga mengaitkan hujan deras yang turun Selasa pagi sebagai firasat mengantar kepergian kerbau tersebut.

Advertisement

Adityo mejelaskan kerbau itu akan dimakamkan di sebelah timur kandang di Alkid dengan upacara layaknya manusia. Di antaranya bangkai kerbau itu dibungkus dengan kain mori putih lazimnya kain untuk memocong jenazah manusia. “Kami memang menghormati kerbau ini seperti layaknya pusaka keraton lainnya.”

Sementara itu salah seorang warga Solo, Pono, 53, yang datang melihat penggalian kubur mengaku kaget dengan kematian Bodong. Sebab dalam benaknya kematian kerabat Kiai Slamet, yaitu Kiai Debleng yang dimakamkan di sebelah utara makam Kiai Bodong terjadi belum lama ini.

“Hampir setiap malam Sura saya memang melihat kerbau-kerbau itu dikirabkan bersama-sama dengan beberapa pusaka lainnya. Saya kira orang Solo yang ditanya kerbau keratin juga banyak tahu,” papar dia.

Advertisement

Pada bagian lain kematian salah satu kerbau keratin kemarin banyak mendapat perhatian warga. Mereka silih berganti melihat proses penggalian tanah untuk makam kerbatu di sisi timur kandang di Alkid.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif