Soloraya
Sabtu, 10 Oktober 2020 - 11:44 WIB

Lagi, Klaster Keluarga Muncul di Sukoharjo, 13 Anggota Keluarga Positif Covid-19

R Bony Eko Wicaksono  /  Tika Sekar Arum  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi klaster Covid-19 di lingkungan keluarga. (Freepik)

Solopos.com, SUKOHARJO -- Sedikitnya 13 orang dalam satu keluarga di Desa Sraten, Kecamatan Gatak, Sukoharjo, terkonfirmasi positif Covid-19. Transmisi penularan virus corona dalam keluarga lebih mudah dan cepat saat anggota keluarga berinteraksi di dalam rumah.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Sabtu (10/10/2020), klaster keluarga di Desa Sraten tersebut berawal saat kepala keluarga terinfeksi Covid-19.

Advertisement

Kemudian, istri dan anaknya yang menjadi kontak erat pasien positif, ikut terpapar Covid-19. Sebelum hasil uji swab keluar, mereka mengadakan pertemuan keluarga besar di halaman rumah. Gugus Tugas lantas melacak anggota keluarga pasien positif yang datang di pertemuan tersebut.

Ngeyel Tak Taati Protokol Kesehatan, Warung Angkringan di Sragen Didenda Rp100.000

Advertisement

Ngeyel Tak Taati Protokol Kesehatan, Warung Angkringan di Sragen Didenda Rp100.000

“Sebanyak 17 orang kontak erat lini pertama menjalani uji swab dengan diambil sampel sampel cairan tenggorokan. Hasilnya, 13 orang dinyatakan terkonfirmasi Covid-19,” kata Juru Bicara Percepatan Penanganan Covid-19 Sukoharjo, Yunia Wahdiyati, saat dihubungi Solopos.com, Sabtu.

Para pasien positif tanpa gejala dari klaster keluarga Sraten telah menjalani isolasi mandiri selama 10 hari. Mereka dinyatakan sembuh apabila tidak mengalami demam tinggi dan gangguan pernapasan.

Advertisement

Klaster Keluarga Terbanyak

Klaster keluarga Sraten merupakan klaster keluarga dengan pasien positif terbanyak di Sukoharjo. Sebelumnya, ada enam klaster keluarga lain dengan jumlah pasien positif lima orang hingga 10 orang.

Yunia menyebut transmisi penularan Covid-19 dalam keluarga lebih mudah terjadi. Anggota keluarga yang terinfeksi virus corona tak sengaja menularkan virus ke anggota keluarga lain atau kerabat keluarga dalam satu rumah.

Masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap klaster keluarga. Dia mengingatkan pentingnya selalu menerapkan protokol kesehatan.

Advertisement

Angka Kematian Lansia dan Komorbid 85 Persen, Masih Abaikan Protokol Kesehatan?

“Protokol kesehatan pencegahan Covid-19 tak hanya dijalankan saat beraktivitas di luar rumah melainkan saat berkumpul dengan anggota keluarga di dalam rumah,” kata dia.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo ini menyampaikan pasien positif dari klaster keluarga tanpa gejala. Mereka tidak mengalami gejala seperti demam tinggi dan gangguan pernapasan sehingga anggota keluarga lain berinteraksi dengan pasien positif.

Advertisement

Keren Banget! Ini Cara Warga Serengan Solo agar Dagangan Semua UMKM Laku

Persebaran pandemi Covid-19 dari klaster keluarga mengancam kelompok masyarakat berisiko tinggi seperti ibu hamil, lanjut usia (lansia), dan masyarakat yang menderita penyakit kronis. Apabila ketiga kelompok itu terpapar Covid-19 bisa mengakibatkan gejala berat hingga kematian.

“Setiba di rumah, jangan menyentuh suami, istri, dan anak. Kalau bisa langsung mandi dan berganti pakaian untuk mencegah persebaran Covid-19 di rumah,” papar dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif