SOLOPOS.COM - Warga Desa Joton, Kecamatan Jogonalan mengurus pencairan uang ganti rugi (UGR) untuk lahan mereka yang terdampak proyek tol Solo-Jogja, Selasa (10/1/2023). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Lahan di Desa Joton, Kecamatan Jogonalan, Klaten menjadi yang terbanyak terdampak tol Solo-Jogja. Nantinya, total uang ganti rugi (UGR) yang digelontorkan di desa ini bakal mencapai Rp400 miliar.

Jumlah total bidang lahan terdampak mencapai 321 bidang termasuk tanah kas desa. Sementara, pembebasan lahan di Joton baru mencakup 206 bidang lahan.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Pembayaran UGR untuk 206 bidang tersebut dilakukan selama tiga hari. Pada Selasa (10/1/2023) pembayaran UGR dilakukan untuk pembebasan 70 bidang lahan. Pada Rabu (11/1/2023), pembayaran UGR dilakukan untuk pembebasan 68 bidang lahan.

Terakhir, Kamis (12/1/2023) untuk pembebasan 68 bidang. Total UGR yang dibayarkan selama tiga hari itu senilai Rp255 miliar.

Belum semua tanah terdampak pembangunan tol Solo-Jogja di Joton yang menerima pembayaran UGR. Pembebasan tanah kas desa menunggu proses musyawarah desa. Sementara, untuk tanah pribadi yang belum menerima pembayaran UGR tol karena masih ada kekurangan administrasi.

“Lantaran dalam validasi di LMAN [Lembaga Manajemen Aset Negara] masih ada kekurangan pemberkasan untuk dilengkapi. Mudah-mudahan tidak lama lagi cair,” kata Kasi Pengadaan Tanah Badan Pertanahan Nasional, Sulistiyono, saat ditemui di sela pembayaran UGR di Joton, Selasa.

Kepala Desa (Kades) Joton, Aris Gunawan, mengatakan lahan yang dibebaskan pembangunan tol Solo-Jogja di wilayah Joton berupa permukiman hingga sawah.

Selain permukiman dan sawah, ada dua masjid di wilayah Joton yang diterjang tol. Kedua masjid itu berada di tanah wakaf dan masing-masing dikelola yayasan di bawah Muhammadiyah dan yayasan di bawah NU.

Sementara, tanah kas desa yang diterjang tol di Joton mencapai 25 bidang. Desa berencana menggelar musyawarah desa pada pekan depan untuk proses pelepasan tanah kas serta mencari tanah kas pengganti.

Aris mengatakan Joton menjadi desa dengan jumlah bidang lahan terdampak paling banyak di Klaten. Joton menjadi simpang susun tol.

“Ke barat itu ke arah Jogja dan yang ke timur ke arah Solo. Dari selatan itu atau dari Desa Tangkisan Pos, Kecamatan Jogonalan untuk pintu masuk dan keluar. Sementara, ke utara atau Borangan untuk exit tol,” kata Aris.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya