SOLOPOS.COM - Bibit Waluyo (Farida Trisnaningtyas/JIBI/SOLOPOS)

Bibit Waluyo (Farida Trisnaningtyas/JIBI/SOLOPOS)

BOYOLALI–Lahan pertanian yang semakin menyusut di Jawa Tengah (Jateng) mendapat sorotan tajam Gubernur Jateng, Bibit Waluyo. Ia mengkritik Bupati atau Walikota yang mengizinkan lahan lestari dirubah menjadi perumahan atau pabrik.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Hal ini disampaikannya dalam acara silaturahmi dengan jajaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan Kades di Pemkab Boyolali, Selasa (22/5/2012). Ia menegaskan jumlah lahan lestari terus menyusut karena didirikan perumahan dan pabrik.

Gubernur menjelaskn lahan lestari yang semula mencapai 2 juta hektar (ha), kini tersisa 1,7 juta ha. Ia menilai penyusutan 300.000 hektare lahan ini lantaran andil Bupati dan Walikota yang memperbolehkan lahan produktif beralih fungsi.

Bibit terang-terangan menyebutkan wilayah yang banyak terjadi alih fungsi lahan lestari. Antara lain, di Kecamatan Banyudono (Boyolali), Karanganyar, Kecamatan Bekonang (Sukoharjo) serta Klaten. Padahal Jawa Tengah merupakan salah satu daerah penyangga pangan nasional dengan memberikan kontribusi sebesar 16%.

“Jumlah produksi beras yang dihasilkan Jawa Tengah mencapai 2,9 juta ton/tahun. Namun, sempat terjadi penurunan menjadi 2,6 juta ton akibat pengaruh perubahan iklim,” katanya.

Pihaknya berharap produksi ini bisa tetap stabil dan terus ditingkatkan. Jika terdapat alih fungsi lahan pertanian, para Kades diminta turut mengingatkan Bupati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya