SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)–Paguyuban Pemulung Jatirejo (Palung Jati), Mojosongo, Jebres, menilai lahan TPA Putri Cempo belum overload alias masih bisa dimanfaatkan setidaknya hingga lima tahun ke depan.

Pernyataan itu disampaikan Ketua Palung Jati, Parjiman Nggonet, saat ditemui wartawan di kediamannya Kamis (13/1). Menurut laki-laki bertubuh gempal itu masih banyak lahan di Putri Cempo yang kosong atau belum dimanfaatkan untuk membuang sampah.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Sebenarnya masih banyak bagian yang belum dimanfaatkan. Pejabat Pemkot mana tahu, mereka tidak pernah masuk atau keliling di dalam,” ujarnya.

Dia mengungkapkan banyak bagian di Putri Cempo tidak bisa dimanfaatkan karena akses menuju area itu tertutup tumpukan sampah. Kondisi itu sudah berlangsung berbulan-bulan lalu namun tak juga dibenahi.

Tertutupnya akses Putri Cempo pernah sampai membuat tumpukan sampah meluber ke permukiman penduduk. Bahkan sampai saat ini masih terdapat tujuh kepala keluarga (KK) yang terisolir lantaran jalan Putri Cempo tertutup sampah.

Bila hendak ke Solo tujuh keluarga itu harus memutar jalur melalui Desa Plesungan, Gondangrejo atau Jl Lingkar (ringroad). Tumpukan sampah Putri Cempo juga menutup akses menuju Makam Eyang Putri Cempo yang menjadi legenda atau cerita rakyat setempat. Putri Cempo merupakan salah satu istri Raja Kerajaan Majapahit. Masyarakat setempat masih mempercayai tuah Eyang Putri Cempo. “Saat akan menggelar hajatan biasanya mengirim sesaji ke makam,” imbuh Nggonet.

kur

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya