SOLOPOS.COM - Lorong menuju rumah R, terduga korban mayat terpotong di perbatasan Solo-Sukoharjo di wilayah Keprabon Wetan, Keprabon, Banjarsari, Solo, Rabu (24/5/2023). (Solopos.com/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO–Warga Keprabon Wetan RT 002/RW 003 Kelurahan Keprabon, Banjarsari, Solo, mengungkapkan R, 51, merupakan sosok pendiam dan sudah cukup lama tidak tinggal di situ.

Bahkan dua warga yang diwawancara wartawan mengaku tidak tahu di mana R tinggal selama beberapa tahun terakhir. Berdasarkan ciri-ciri fisiknya, R diduga sebagai sosok mayat terpotong-potong yabg ditemukan di Kali Jenes perbatasan Solo dan Sukoharjo.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Iya betul [R] punya tato. Bentuknya seperti naga atau ular, memanjang. Begitu kena luka jadi kayak terbelah dua. Warnanya sepertinya hijau,” ungkap Rosyid, tetangga R, Rabu (24/5/2023). Kali terakhir R pulang ke Keprabon pada Kamis (18/5/2023) mengambil KK.

“Nek pulang ke sini R itu kan sore, saat musim love bird dulu itu. Ngopeni love bird, ngopeni punya orang mana enggak tahu. Di sini, mandi, nyuci, pergi lagi,” kata dia. Namun, menurut Rosyid, setelah harga love bird anjlok, R tidak lagi muncul di rumahnya di Keprabon.

Hingga akhirnya R muncul lagi pekan lalu untuk mengambil KK guna mengambil bantuan beras. “Begitu love bird ambruk harganya, sudah tidak pernah ke sini. Mboten nate ke sini. Terakhir hari Kamis kemarin. Tapi saya tidak bertemu langsung,” imbuh dia.

Ditanya sejak kapan R meninggalkan rumah Keprabon, Rosyid tidak bisa memastikan. Tapi menurut dia sudah cukup lama.

“Tinggal di mana pastinya tidak tahu. Orangnya tertutup, jarang komunikasi sama sebelah-sebelahnya. Ketemu teman cuma ngruruhi,” urai dia.

Rosyid juga mengungkapkan setahu dia R memang perokok. Hal itu juga sinkron dengan ciri-ciri yang ditemukan polisi dari pemeriksaan Tim Forensik.

Warga lain Keprabon, Sri Marni, juga mengaku tidak tahu selama ini R tinggal. Tapi yang pasti R merupakan warga asli Keprabon, lahir dan besar di situ.

“Terakhir pulang ke sini Kamis pukul 07.00 WIB. Minta KK untuk ambil beras ke kelurahan, minta ke saya karena dititipkan ke saya KK nya. Setelah ambil KK tidak ke sini lagi, tinggal di mana enggak tahu. Aku cuma dititipi KK. Pas Kamis itu sikapnya biasa saja,” ujar dia.

Sri Marni tidak menangkap gelagat mencurigakan dari sikap R. Lebih jauh dia mengungkapkan R berpembawaan pendiam dan belum berkeluarga. “Biasa saja. Tidak kelihatan takut. Tidak kelihatan punya masalah,” tutur dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya