Soloraya
Selasa, 20 Desember 2022 - 17:25 WIB

Laka Lantas 2022 di Sukoharjo Tinggi, Mayoritas Disebabkan Pengendara Ngeyel

Magdalena Naviriana Putri  /  Ika Yuniati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kepala Urusan pembinaan Operasi (KBO) Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Sukoharjo, Iptu Sri Wuri saat ditemui di kantornya, Senin (19/12/2022). (Solopos.com/Magdalena Naviriana Putri).

Solopos.com, SUKOHARJO — Kecelakaan lalu lintas (laka lantas) di Sukoharjo meningkat pada 2022. Rata-rata kasus terjadi di daerah jalan tembus dengan mayoritas penyebabnya yakni pengendara ngeyel tak mengindahkan keselamatan berkendara.

Kepala Urusan pembinaan Operasi (KBO) Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Sukoharjo, Iptu Sri Wuri menyebut jumlah laka lantas di Sukoharjo pada 2022 meningkat sebanyak 331 dibandingkan pada 2021.

Advertisement

“Jumlah laka lantas tahun 2022 sebanyak 1.466 kasus sedangkan tahun 2021 angka laka lantas sebanyak 1.135. Laka lantas terbanyak disebabkan pengendara yang masih ngeyel tidak menggunakan keselamatan berkendara,” terang Iptu Sri Wuri saat ditemui di kantornya, Senin (19/12/2022).

Jumlah tersebut kemudian diikuti dengan 117 kasus meninggal dunia pada 2022. Sementara jumlah tersebut menorehkan angka lebih banyak 13 jiwa melayang dibandingkan pada 2021 dengan jumlah kematian 104 kasus.

Advertisement

Jumlah tersebut kemudian diikuti dengan 117 kasus meninggal dunia pada 2022. Sementara jumlah tersebut menorehkan angka lebih banyak 13 jiwa melayang dibandingkan pada 2021 dengan jumlah kematian 104 kasus.

Sedangkan jumlah luka berat sebanyak dua kasus pada 2022 sedangkan pada 2021 sebanyak tiga kasus. Angka luka ringan cukup mendominasi dengan jumlah 1.790 kasus pada 2022. Sedangkan pada 2021 jumlah luka ringan selisih 401 kasus dengan total 1.309 kasus.

Baca juga: Ini 7 Daerah di Jateng yang Rawan Tinggi saat Pemilu, Nomor 2 Daerah Soloraya

Advertisement

Dari berbagai kasus tersebut dia menyampaikan kecelakaan di jalan tembus cukup banyak terjadi dibandingkan jumlah laka lantas di jalan raya atau jalur utama.

“Kebanyakan di jalan tembus karena terkadang pengendara menyepelekan paling cuman ke situ doang, jadi tidak menggunakan helm dan lain sebagainya. Sedangkan kalau di jalan raya karena mereka sudah tahu ada ETLE jadi masyarakat lebih tertib. Bisa dibilang faktornya karena menyepelekan dan ngeyel,” ujar Iptu Sri Wuri.

Lucunya, beberapa pengendara menilai tidak diperbolehkannya tilang manual seolah menjadi tiket emas bagi pengendara untuk bebas berekspresi di jalan umum.

Advertisement

Kebanyakan pengendara juga enggan menghiraukan marka jalan. Bahkan beberapa pengendara dengan santainya menyapa petugas meski tak menggunakan kelengkapan berkendara.

Baca juga: Tabrak Pohon di Jalan Raya Nguter-Sukoharjo, Pajero Ringsek

“Mosok ada yang tanpa helm malah dadah [melambaikan tangan] ke petugas loro ra nek ngono kui? [sakit hati tidak seperti itu jadi petugas?]  Kudune kan ada pekewuh e [seharusnya kan ada rasa tidak enak] malah mangga bu, tidak ada rikuhnya sama sekali. Kalau seperti itu apa nggak ngece namanya. Tetapi kalau kenalpot brong atau beberapa pelanggaran yang sifatnya membahayakan langsung kami tindak tegas di tempat agar punya rasa jera,” ujarnya.

Advertisement

Padahal saat penerapan tilang manual dia beserta jajarannya telah berupaya menertibkan masyarakat dengan kebiasaan tertib berkendara minimal menggunakan helm.

Hal itu dilakukan dengan menempatkan beberapa personel di berbagai lokasi yang padat kendaraan pada pagi hari. Menurutnya hal itu cukup efektif dalam mengedukasi masyarakat.

“Dulu razia secara kasat mata memberikan jera banyak, akhirnya orang pakai helm semua karena banyak ketangkap. Padahal memberikan kebiasaan orang taat dengan  memakai helm itu susah sekali sekarang sudah buyar lagi. Insyaallah ke depan kebijakan akan berubah lagi melihat situasi kondisi masyarakat,” terang Iptu Sri Wuri.

Dia menegaskan penanaman rasa tanggungjawab dan empati kepada sesama pengendara perlu ditingkatkan demi menekan angka kecelakaan lalu lintas.

Baca juga: Jenazah Korban Kecelakaan Helikopter Polri Aiptu Joko Murdo Dibawa ke Jakarta

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif