SOLOPOS.COM - Sejumlah kendaraan berat terpantau masih melintas di Simpang Joglo, Banjarsari, Solo, Rabu (8/6/2022). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Solo, Hari Prihatno, khawatir pengalihan arus lalu lintas atau lalin dari arah timur yang akan menuju Simpang Joglo Banjarsari, Solo, ke dalam kota akan berdampak pada dua jembatan yang dilalui.

Dua jembatan tersebut yaitu Jembatan Dr Oen Kandangsapi dan Jembatan Ngemplak, Gilingan. Arus kendaraan dialihkan tidak untuk sepekan atau dua pekan, melainkan sekira setahun atau selama pengerjaan proyek rel layang di Simpang Joglo.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Hari menyampaikan hal tersebut saat diwawancarai wartawan seusai mengikuti rapat koordinasi Forkopimda Solo di Makorem 074/Warastratama, Rabu (8/6/2022). Rapat dihadiri Wawali Solo Teguh Prakosa dan pejabat Forkopimda lainnya.

“Yang kami khawatirkan adalah jembatan yang dilintasi dari timur itu. Ada Jembatan dr Oen Jebres dan Jembatan Ngemplak. Ya kalau dilewati sekali dua kali ndak apa-apa. Tapi ini nanti ribuan kali dilewati. Saya hanya khawatir,” ungkapnya.

Kekhawatiran Hari terkait dampak pengalihan arus lalin dari Simpang Joglo, Solo, terhadap dua jembatan itu lantaran selama ini tidak pernah dilintasi kendaraan berat. Dia membayangkan ketika lampu merah menyala di Simpang dr Oen, otomatis akan membuat terjadinya penumpukan kendaraan di jembatan.

Baca Juga: 3 Jembatan Ini Aman Dilewati Truk Berat Saat Simpang Joglo Solo Ditutup

Titik Macet

“Di [jembatan] dr Oen itu nek lampu merah, kendaraan di jembatan, tonase lebih besar. Itu juga perlu diantisipasi. Titik macet juga perlu diwaspadai seperti Ngemplak, Simpang Lima Balapan, Simpang Lima Banjarsari. Mbundete neng kana [ruwetnya di situ],” urainya.

Apalagi mulai Juli 2022 juga akan dimulai pengerjaan rehab viaduk Gilingan. Viaduk itu akan diperdalam dan diperlebar agar bisa dilalui bus. Proses pengerjaan viaduk Gilingan yang bersamaan dengan pengalihan arus lalin dari Simpang Joglo, akan berlangsung sekitar enam bulan hingga tujuh bulan.

Posisi rel akan tetap. “Diperdalam, tidak akan mengangkat relnya. Ketinggian tidak hafal, pokoke memenuhi syarat lima meter apa ya, seperti bus tingkat lewat situ bisa. Itu memang harus segera dibangun untuk mengantisipasi saat masjid itu jadi,” tuturnya.

Baca Juga: Mulai Penyempitan, Begini Situasi Lalu Lintas Di Simpang Joglo Solo

Masjid yang dimaksud Hari yaitu Masjid Raya Sheikh Zayed yang berada di dekat Viaduk Gilingan. Kawasan masjid megah itu kelak akan menjadi destinasi wisata religi yang diyakini menjadi daya tarik banyak orang. Karenanya viaduk itu harus diperluas dan diperdalam.

“Kalau tidak ditinggikan apa mau muter, U turn di situ. Ribuan bus muter apa mungkin? Tahun ini Juli mulai digarap, selama enam hingga tujuh bulan. Memang itu didahulukan agar pada saat penutupan total Joglo masih bisa lewat viaduk,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya