Soloraya
Kamis, 16 Juni 2016 - 14:03 WIB

LALU LINTAS SOLO : H-7 Lebaran, Purwosari-Gendengan Satu Arah

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Beberapa rambu yang masih tertutup terpasang di sepanjang Jl. Slamet Riyadi, Purwosari hingga Gendengan, Kamis (9/6/2016). Rambu-rambu tersebut disiapkan untuk Sistem Satu Arah yang akan segera diterapkan. (Sunaryo HB/JIBI/Solopos)

Lalu lintas Solo, penerapan SSA ruas Purwosari-Gendengan molor dari jadwal.

Solopos.com, SOLO–Penerapan sistem satu arah (SSA) Jl. Slamet Riyadi ruas Purwosari-Gendengan molor dari target pertengahan Puasa diberlakukan. Pemkot akan menerapkan SSA paling lambat H-7 Lebaran sekaligus menyambut kedatangan pemudik.

Advertisement

Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo mengatakan Pemkot masih merampungkan pengaspalan bekas median jalan di kawasan Purwosari. Rudy, sapaan akrabnya menargetkan pengaspalan jalan rampung sepekan mendatang.

“Median jalan sudah dibongkar. Sekarang tinggal pengaspalannya. Paling lambat H-7 Lebaran SSA berlakukan,” katanya ketika dijumpai wartawan di Balai Kota, Kamis (16/6/2016).

Advertisement

“Median jalan sudah dibongkar. Sekarang tinggal pengaspalannya. Paling lambat H-7 Lebaran SSA berlakukan,” katanya ketika dijumpai wartawan di Balai Kota, Kamis (16/6/2016).

Sebagai sarana dan prasarana pendukung, Rudy meminta Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) segera menyiapkan rambu operasional SSA, termasuk rambu penunjuk jalan. Kebijakan sistem satu arah dinilai mendesak. SSA diharapkan mampu mengurai kepadatan lalu lintas saat arus mudik maupun balik Lebaran di kawasan Purwosari. Sebaliknya bila tidak diberlakukan satu arah, akan berakibat pada kemacetan lalu lintas di kawasan tersebut.

“Perubahan manajemen lalu lintas biasa pasti menimbulkan pro dan kontra. Tapi saya yakin nek SSA ini sudah diberlakukan, nanti lalu lintas menjadi lancar,” katanya.

Advertisement

Sejauh ini, Rudy menuturkan terjadi kepadatan lalu lintas hampir di seluruh ruas jalan di Kota Bengawan. Dipicu dengan jumlah kendaraan terus meningkat dari tahun ke tahun, sehingga diperlukan rekayasa lalu lintas untuk mengurai kepadatan tersebut. Salah satu upayanya dengan memberlakukan sistem satu arah.

“Ke depan seluruh ruas jalan akan kami jadikan satu arah, seperti arus sungai. Nanti tinggal kami perkuat dengan moda transportasi umum,” katanya.

Pemerhati Transportasi, Muslih Hartadi menilai penerapan SSA pada H-7 Lebaran dinilai terlalu berisiko rawan macet di beberapa ruas jalan alternatif. “Pada kondisi normal saja, saat penyesuaian biasanya akan terjadi kemacetan di beberapa rute alternatif. Apalagi barengan arus mudik,” kata dia.

Advertisement

Dia berharap Pemkot mengkaji kembali menerapkan SAA Purwosari-Gendengan sebelum Lebaran. Sebagai solusi, Muslih menuturkan SSA diberlakukan sebagian, yakni ruas Purwosari hingga Solo Center Point (SCP). Sementara ruas SCP-Gendengan tetap diberlakukan dua arah. Langkah ini dinilai mampu mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat musim Lebaran. Di mana akan terjadi peningkatan volume kendaraan masuk Kota Bengawan. Dia menuturkan ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian dalam penerapan SSA Jl. Slamet Riyadi. di antaranya, rute altenatif bagi arus simpang Gendengan dari Kottabarat menuju ke arah barat di Jl. Slamet Riyadi.

“Dampak sosial ekonomi terhadap masyarakat perlu menjadi perhatian dan komunikasi serta sosialisasi ke masyarakat ditingkatkan,” katanya.

Menurut dia, penolakan SSA Jl. Dr. Rajiman mengindikasikan bahwa sosialisasi dan komunikasi yang dijalankan sebelumnya melalui struktur birokrasi masih belum efektif.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif