SOLOPOS.COM - Sebuah papan peringatan dari Satlantas Polresta Solo terpasang di perempatan Jl. Ahmad Yani (depan pool Damri) Solo. Kamis (21/5/2015). Papan tersebut merupakan imbauan terhadap para penyeberang jalan karena rawan terjadi kecelakaan lalu lintas. (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

Lalu lintas Solo, polisi Solo menentukan jalur tengkorak di Kota Solo ada tiga lokasi.

Solopos.com, SOLO–Jalur tengkorak di Kota Solo kini bergeser di tiga ruas jalan raya. Ketiga jalur maut itu ialah Jl. Ir. Sutami, Jl. R.M. Said, dan Jl. Adisucipto.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Kasatlantas Polresta Solo, AKP Prayuda Widiatmoko, menjelaskan ketiga jalur tengkorak tersebut merupakan hasil identifikasi polisi ter-up date. Penentuan jalur rawan kecelakaan itu ditentukan berdasarkan tingginya kasus kecelakaan lalu lintas dalam beberapa waktu terakhir.

“Jalur tengkorak atau black spot itu selalu bergeser. Satu jalur sebelumnya kerap terjadi kecelakaan, tetapi setelah kami ‘terapi’, angka kecelakaan turun. Tapi, giliran jalur lain yang tinggi kasus kecelakaannya,” kata Prayudha saat ditemui Solopos.com di ruang kerjanya, Kamis (3/12/2015).

Lebih jauh ia menjelaskan jalur yang rawan kecelakaan di Jl. Ir. Sutami mulai persimpangan Tugu Cembengan hingga tikungan Taman Budaya Surakarta (TBS). Di jalur tersebut, selain kondisi jalan yang menikung, juga minim penerangan di malam hari.

Adapun jalur yang rawan kecelakaan di Jl. R.M. Said terjadi di barat rel kereta api hingga Pasar Nongko. Di jalur tersebut cukup tinggi angka kecelakaannya lantaran banyak kendaran melaju dengan kecepatan tinggi.
“Kemungkinan pengendara banyak yang terburu-buru ke Stasiun Solo Balapan, ngejar pemberangkatan kereta,” papar dia.

Sementara itu, jalur yang rawan kecelakaan di Jl. Adisucipto mulai persimpangan Fajar Indah hingga SMA Ursulin. Di jalur tersebut, banyak jalur-jalur kecil yang terhubung dengan jalan raya. Pada sisi lain, kendaraan dari arah barat meluncur dengan kecepatan tinggi.

“Saat ini, ketiga jalur tersebut terus kami terapi. Kami terjunkan personel di sana, mengatur lalu lintas dan patroli. Kami juga memberikan masukan kepada Dishub atau DPU terkait kondisi jalan, rambu-rambu, atau penerangan yang minim,” papar dia.

Ditanya total jumlah kasus kecelakaan di Kota Solo, Satlantas mengaku masih belum merekapnya. Selain itu, juga masih dalam pencocokan dengan pihak Jasa Raharja.

Sebelumnya, jalur rawan kecelakaan berada di Jl. Ir Juanda, Jl. Tentara Pelajar, Jl. Kol. Soetarto, Jl. Prof. dr. Soeharso, serta Jl. Adisucipto dari Fajar Indah ke Tugu Makutho. Setelah dilakukan perbaikan infrastruktur, penambahan tanda rambu, rekayasa lalu lintas, dan penerangan, angka kecelakaan di jalur-jalur tersebut berangsur menurun.

“Faktor human error memang ada. Tapi, dalam hal kecelakaan lalu lintas, polisi tak bisa semena-mena menyalahkan perilaku pengendara. Kami harus melakukan pencegahan terlebih dahulu, seperti mengatur lalu lintas, perbaikan infrastuktur, menambah penerangan dan rekayasa lalu lintas bersama jajaran terkait lainnya,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya