SOLOPOS.COM - Bunga mawar ditaburkan membentuk tulisan SSA NO!! saat aksi doa bersama di kawasan pertigaan, Jl. dr. Radjiman, Laweyan, Solo, Kamis (19/5/2016) malam. Doa bersama di bahu jalan tersebut digelar sebagai wujud penolakan dari warga serta berharap Sistem Satu Arah (SSA) yang diterapkan di wilayah Laweyan dibatalkan oleh dinas terkait. (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos)

Lalu lintas Solo, warga menunggu uji coba SSA Jl. Samanhudi.

Solopos.com, SOLO–Rencana penerapan sistem satu arah (SSA) di Jl. Samanhudi menuai tanggapan dari masyarakat. Mereka meminta penerapan SSA harus dengan sosialisasi, waktu uji coba yang jelas, dan evaluasi agar tidak muncul konflik.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Saat ini, SSA kesannya langsung diberlakukan tanpa ada sosialisasi atau uji coba sehingga masyarakat kaget. Ke depan, jika ada penerapan SSA di jalur baru harus ada kajian yang valid. Keluhan dari masyarakat juga harus menjadi perhatian Pemkot [Pemerintah Kota] Solo,” kata warga Kelurahan Laweyan, Alpha Febela, saat dihubungi Solopos.com, Sabtu (21/5/2016).

Ia pun menilai rencana penerapan SSA di Jl. Samanhudi yang diutamakan untuk mobil bisa mengurai kepadatan lalu lintas di ruas jalan itu. Namun, ia mengimbau penerapannya harus menggunakan waktu uji coba yang jelas. Ketika sistem itu sulit diterapkan, lanjut dia, sebaiknya jangan dipaksakan.

Terkait beberapa ruas jalan di Solo yang kini menjadi satu arah, ia menyatakan ada sisi baik dan buruknya. Sisi baiknya, ruas jalan menjadi tidak macet, tetapi sisi buruknya pengendara motor dan pengemudi mobil melaju lebih cepat dari biasanya.

“Selain itu, salah satu ruas jalan menjadi sepi sedangkan ruas jalan lainnya padat kendaraan. Akhirnya, masyarakat sekitar yang terkena dampak pemberlakuan itu. Solusinya, sebaiknya dibuka dialog lagi untuk memfasilitasi masyarakat dan Pemkot agar ada solusi bersama,” tuturnya.

Warga Kelurahan Karangasem, Sri Hartono, juga mengungkapkan hal senada. Penerapan SSA di Jl. Samanhudi terutama untuk mobil bisa menjadi solusi mengurai kepadatan lalu lintas di ruas jalan tersebut.

“Kalau secara umum, penerapan SSA itu bisa mengurai kepadatan lalu lintas di kawasan itu. Tapi, bagi saya, ketika akan berangkat kerja terpaksa harus memutar agak jauh karena satu arah. Yang penting, sebelum diterapkan ada sosialisasi dan waktu uji coba yang jelas agar masyarakat tidak kaget,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya