Soloraya
Rabu, 19 Juni 2013 - 09:45 WIB

Landak dan Kera Serang Lahan Pertanian di Sambirejo

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi petani mengawasi ladang dari serangan kera. (Dok/JIBI/SOLOPOS)

Ilustrasi petani mengawasi ladang dari serangan kera. (Dok/JIBI/SOLOPOS)

SRAGEN--Gerombolan kera dan landak menyerang area pertanian kacang dan jagung di Dusun Bayanan, Desa Jambeyan, Kecamatan Sambirejo, Sragen.

Advertisement

Kera dan landak tersebut merupakan hewan liar yang hidup di kawasan Hutan Tunggangan yang ada di Dusun Bayanan.

Ketua RT 15, Dusun Bayanan, Desa Jambeyan, Kecamatan Sambirejo, Sarno, mengatakan segerombolan hewan liar itu menyerbu lahan pertanian setiap pagi dan sore hari. Area pertanian yang diserang biasanya yang hampir panen terutama untuk tanaman jagung dan kacang.

“Sebenarnya kami resah karena bisa gagal panen. Tapi hla gimana lagi, memang area pertanian kami dekat dengan hutan tempat mereka tinggal,” terangnya, Selasa (18/6/2013).

Advertisement

Sarno mengatakan agar panen berhasil, petani kian memaksimalkan  pemantauan  tanaman jagung dan kacang setiap pagi dan sore. Bahkan, beberapa petani terpaksa tinggal di sekitar ladangnya selama setengah hari penuh karena jarak antara rumah dengan ladang yang cukup jauh, yaitu sekitar tiga kilometer.  Akses jalan menuju ladang para petani tak bisa ditempuh dengan kendaraan, melainkan harus jalan kaki karena melewati hutan dan kondisi jalan yang cukup terjal.

Lebih lanjut, Sarno, mengatakan jumlah landak dan kera yang menyerbu kawasan pertanian itu tak sebanyak saat musim kemarau. Saat kemarau tiba biasanya kera sengaja turun gunung karena di kawasan hutan tak ada makanan. Sementara, saat musim hujan seperti ini jumlahnya belum terlalu banyak meski tetap berdampak pada hasil panen para petani.

Warga Dusun Bayanan lainnya, Ning, membenarkan adanya serbuan kera dan landak tersebut. Menurutnya semua penduduk di Dusun Bayanan ialah petani dan  hampir semuanya merasakan dampak dari serbuan hewan-hewan liar itu.

Advertisement

“Iya, petani sampai tinggal di ladang dan berjaga terus sampai panen nanti. Untungnya hewan-hewan itu tak turun ke area perkampungan,” ujanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif