Soloraya
Jumat, 23 September 2011 - 14:42 WIB

Lansia dominasi buta aksara di Boyolali

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi. (dok Solopos)

ilustrasi. (dok Solopos)

Boyolali (Solopos.com)–Warga lanjut usia (Lansia) mendominasi angka buta aksara di Kabupaten Boyolali.

Advertisement

Pasalnya, para lansia ini kebanyakan tidak mengenyam jenjang pendidikan apapun. Selain itu, usianya yang telah lanjut membuat mereka tidak mungkin untuk menempuh pendidikan lagi. Kini setidaknya 2.500 warga di Kota Susu ini buta aksara.

“Kami terus berupaya untuk memberantas angka buta aksara ini. Memang, cukup sulit untuk menangani warga buta aksara terlebih mereka sudah memasuki usia lanjut,” jelas Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah raga (Dikpora) Boyolali, Mulyono Santoso saat ditemui wartawan di Kantor Pemkab Boyolali, Jumat (23/9/2011).

Mulyono menerangkan berbagai upaya untuk memberantas buta aksara ini terus digencarkan. Ia mencontohkan adanya program beasiswa untuk mencegah anak putus sekolah. Beasiswa ini pun beragam jenis dan jumlahnya. Antara lain, beasiswa SMP Terbuka, beasiswa keluarga miskin dan beasiswa kejar paket A, paket B dan paket C.

Advertisement

Pihaknya menyadari di wilayah Boyolali dengan geografis yang unik ini banyak lokasi terpencil yang jauh dari pusat kota. Oleh karena itu, pihaknya mendirikan SMP Satu Atap (Satap) di sejumlah tempat. Beberapa Satap yang ada yaitu Satap Krobokan, Kecamatan Juwangi, Satap Sangup, Kecamatan Musuk, Satap Ngadirejo, Kecamatan Ampel dan Satap kembangkuning, Kecamatan Cepogo.

Lebih lanjut Mulyono menuturkan upaya penanganan buta aksara dilakukan dengan melibatkan semua pihak. Di antaranya, Unit Pelaksana Teknis (UPT) dalam lingkup Dikpora, masyarakat, orang tua, perangkat serta tokoh masyarakat.

(rid)

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci : Boyolali Buta Huruf Lansia
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif