SOLOPOS.COM - Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, melantik 15 kepala desa (kades) terpilih pada pemilihan kepala desa (Pilkades) 2022 dan satu kades hasil pilkades pergantian antarwaktu (PAW) di Pendapa Rumah Dinas Bupati Wonogiri, Jumat (30/12/2022). (Solopos.com/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRIBupati Wonogiri, Joko Sutopo, melantik 15 kepala desa (kades) terpilih pada pemilihan kepala desa (Pilkades) 2022 di Pendapa Rumah Dinas Bupati Wonogiri, Jumat (30/12/2022). Selain 15 kades terpilih tersebut, Bupati Wonogiri juga melantik satu kades hasil pilkades pergantian antarwaktu (PAW).

Joko Sutopo alias Jekek dalam sambutannya berpesan agar para kades menjalankan pemerintahan desa yang transparan dan adil. Menurut Jekek, desa memiliki anggaran dana desa (DD) yang tidak kecil.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Masing-masing desa di Wonogiri rata-rata memiliki anggaran DD senilai Rp800 juta-Rp1 miliar. Dengan anggaran itu, Pemdes diharapkan mampu menggunakan secara tepat guna, efektif, dan efisien.

Bupati Jekek mengingatkan, DD bukanlah milik pribadi, melainkan milik negara. Kades sebagai pemimpin tertinggi di desa bertanggung jawab mengelola manajerial anggaran tersebut.

Jangan sampai anggaran tersebut digunakan secara serampangan. Para kades diminta agar mampu menggunakan anggaran besar itu untuk membangun dan menyejahterakan masyarakat desa. 

“Anggaran DD yang dikelola pemerintah desa itu bukan uang panjenengan-panjenengan pribadi. Itu uang negara. Maka pengelolaan DD harus transparan, terbuka. Anggaran itu harus digunakan untuk kepentingan masyarakat. Membangun desa yang maju, mandiri, dan sejahtera,” kata Jekek. 

Dia melanjutkan, selain transparan, DD juga harus digunakan secara adil. Para kades diminta tidak menyimpan dendam kepada siapapun termasuk mereka yang dianggap tidak memilihnya pada saat pilkades.

Kades tidak bisa pilih kasih saat menggunakan DD untuk pembangunan desa. DD semestinya digunakan sesuai kebutuhan masyarakat, bukan sesuai keinginan kades.

“Jangan sampai, misal TPS [tempat pemungutan suara] ini kemarin tidak milih saya, kemudian anggaran DD untuk pembangunan di lokasi TPS ini dikurangi. Kalau sampai hal itu menjadi pedomannya, maka sudah dipastikan pemerintahan desa tidak akan berjalan baik,” ujar dia.

Salah satu kepala desa yang baru dilantik adalah Kades Karangtengah, Kecamatan Karangtengah, Agus Mustakim, 27. Dia merupakan kades termuda di antara kades yang dilantik pagi itu.

Menurut Mustakim, pesan bupati sudah sesuai dengan apa yang akan ia programkan, yaitu transparansi pemerintahan desa. Dia berkomitmen akan menjalankan pemerintahan desa yang transparan. 

“Itu sudah menjadi cita-cita, menjalankan pemerintahan desa yang transparan. Saya akan terbuka kepada warga apapun terkait penyelenggara pemerintahan, termasuk soal pengelolaan keuangan desa,” kata Mustakim kepada wartawan seusai dilantik. 

Meski masih muda dan baru kali pertama menjabat sebagai kades. Mustakim mengaku sudah mengetahui cara mengelola DD. Sebab sebelumnya, ia sudah menjadi perangkat desa, yaitu kepala dusun (kadus) di Karanganyar dan Ploso, Karangtengah selama delapan bulan.

“Selain transparansi, program yang akan saya jalankan akan menyasar di bidang kepemudaan, agama, dan kesehatan. Contohnya untuk kepemudaan, saya melihat ada potensi besar yang dimiliki pemuda Karangtengah di bidang olahraga. Saya berencana lebih menggeliatkan lagi bidang olahraga di sana, khususnya bola voli. Saya ingin minimal ada dua acara besar dalam setahun yang menyangkut kepemudaan,” jelas Mustakim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya