SOLOPOS.COM - Pelantikan 19 kepala desa oleh Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, di Pendapa Sumonegara di kompleks Rumah Dinas Bupati, pada Selasa (13/12/2022). (Solopos.com/Galih Aprilia Wibowo)

Solopos.com, SRAGEN — Sebanyak 19 kepala desa dilantik secara serentak oleh Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, di Pendapa Sumonegara di kompleks Rumah Dinas Bupati pada Selasa (13/12/2022). Dalam kesempatan itu, Bupati menuntut mereka untuk aktif mengembangkan potensi desa masing-masing untuk meningkatkan kesejahteraan warga.

“Untuk desa yang berprestasi akan diberikan reward, bukan lagi iming-iming karena memang sudah dilaksanakan. Hal ini bisa menjadi daya dorong dan semangat kepala desa untuk selalu berprestasi,” terang Yuni saat diwawancarai Solopos.com, sesuai acara Pelantikan Kepala Desa Serentak Pertama (Serma) Kabupaten Sragen Tahun 2022.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Ia menyebut ada beberapa cara yang bisa dilakukan pemerintah desa untuk mendapat insentif dari Pemkab. Pertama adalah baik dalam mengelola keuangan dan memperoleh predikat WTP [Wahana Tata Praja]. Kedua, lunas PBB [Pajak Bumi dan Bangunan] lebih awal. “Kemudian desa yang menginput aset desa di Siskeudes [Sistem Keuangan Desa] lebih dulu, akan kami berikan reward,” papar Bupati Yuni.

Hal-hal tersebut, menurutnya, dilakukan untuk menertibkan administrasi pemerintah desa sendiri. Selain itu akan mempermudah pekerjaan dan melindungi kepala desa dari masalah hukum. Ia menekankan bahwa kepala desa yang baru dilantik tersebut harus mempunyai visi dan misi yang sama dengan Pemkab.

Baca Juga: Cak Imin Setuju Masa Jabatan Kades jadi 9 Tahun per Periode

“Ketika ada kepala desa yang kurang proaktif, itu merupakan tugas pemimpin, saya khususnya, asisten I, Dispermades [Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa], untuk mendorong kembali agar desa menjadi aktif. Jauh dari Bupati juga tidak nyaman, jadi memang harus dekat dengan Bupati, sehingga semuanya harus bersinergi antara kabupaten dan desa,” terang Yuni.

Lebih jauh Buapti memberikan target setiap desa harus mempunyai inovasi. Bukan inovasi yang biasa aja, namun yang bisa masuk dalam radar nasional. Yuni mencontohkan Pasar Bahulak di Desa Karungan yang masuk dalam nominasi inovasi nasional bisa menjadi contoh.

Ia yakin tidak hanya Desa Karungan yang memiliki potensi untuk dikembangkan. Semua desa mempunyai potensi yang perlu didorong dan diberikan kesempatan serta difasilitasi.

Petahana Mendominasi

Kepala Desa Pilang, Ibnu Muhammad Nurdin, 25, yang baru dilantik optimistis bisa mewujudkan pesan Bupati. ia menyebut desanya  merupakan sentra produksi batik. “Kami bisa mengembangkan potensi dengan meningkatkan produksi batik. Jadi diarahkan ke pariwisata, kalau cari batik ya ke Desa Pilang. Artinya akan memakai ikon batik sebagai branding,” terang Ibnu.

Baca Juga: Tak Puas Hasil Seleksi, Calon Perdes Karangtalun Sragen Protes Panitia

Kepala Bidang Penataan dan Pembinaan Administrasi Desa Dispermades Sragen, Supriyadi, menguraikan dari 19 kepala desa yang dilantik, ada sepuluh kepala desa yang merupakan incumbent atau petahana. Sedangkan sembilan kepala desa lainnya merupakan wajah baru.

“Inovasi yang ditekankan Bupati tadi, bisa berkaitan dengan pengeleloaan badan usaha milik desa [BUMDes]. Dengan pengelolaan BUMDes yang baik mereka bisa menambah pendapatan asli daerah [PAD]. Selain itu ketika desa berprestasi, biasanya ada reward dari pemerintah,” terang Supriyadi.

Ia menjelaskan bahwa saat ini desa memang dituntut seperti pemerintah kabupaten yang harus mempunyai PAD sendiri, sehingga bisa mewujudkan desa yang mandiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya