Soloraya
Sabtu, 9 Mei 2020 - 16:44 WIB

Lapak Direnggangkan, 495 Pedagang Pasar Bunder Sragen Terapkan Physical Distancing

Muh Khodiq Duhri  /  Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pedagang oprokan yang biasa membuka lapak pada sore hari menerapkan physical distancing di kompleks Pasar Bunder Sragen, Sabtu (9/5/2020). (Solopos. Moh. Khodiq Duhri)

Solopos.com, SRAGEN – Sekitar 495 pedagang sore dan pedagang malam di kompleks Pasar Bunder Sragen mulai menerapkan physical distancing demi mencegah potensi persebaran virus corona di lingkungan pasar.

Berdasarkan pantauan Solopos.com di lokasi, Sabtu (9/5/2020), sekitar 130 pedagang oprokan yang biasa berjualan pada sore hingga malam hari sudah menempati lapak berjarak 1 meter.

Advertisement

Lapak pedagang tidak boleh keluar dari garis putih yang dibuat di permukaan paving block. Setiap lapak pedagang oprokan berukuran 1,5 meter x 2 meter.

Perenggangan posisi lapak menjadi pengalaman baru bagi pedagang di Pasar Bunder Sragen. Namun, mereka menerima hal tersebut demi kebaikan bersama.

Advertisement

Perenggangan posisi lapak menjadi pengalaman baru bagi pedagang di Pasar Bunder Sragen. Namun, mereka menerima hal tersebut demi kebaikan bersama.

“Saya sudah 20 tahun jualan di sini. Baru kali ini jarak antarlapak pedagang dibuat lebih renggang. Tapi tidak apa-apa karena ini demi kebaikan kita bersama,” ujar Sayem, 57, pedagang kerupuk asal Desa Saradan saat ditemui di lokasi.

Update Data Corona Indonesia 9 Mei 2020: Kasus Positif Tambah 533, Tembus 13.645

Advertisement

Sementara 365 pedagang malam baru menerapkan physical distancing pada Sabtu malam. Sebab jumlah mereka lebih banyak daripada pedagang sore.

Pembatasan jarak alias physical Distancing bagi pedagang malam Pasar Bunder Sragen diterapkan di Jl. Ahmad Yani dan Jl. RA Kartini. Guna memperlancar penerapan physical distancing, Jl. Ahmad Yani ditutup total mulai pukul 22.00 WIB hingga 06.00 WIB. Sementara arus lalu lintas di Jl. RA Kartini menggunakan sistem satu arah.

Omzet Turun, Pedagang Takjil di UMS Solo Rata-Rata Kantongi Rp100.000/Hari

Advertisement

“Jl. RA Kartini hanya dibuka untuk kendaraan dari arah timur. Arus lalu lintas dari timur dialihkan masuk ke kompleks PG Mojo lalu keluar menuju Jl. Ahmad Yani,” jelas Lurah Pasar Bunder, Sugino, saat ditemui wartawan di lokasi.

Selain menerapkan physical distancing, pedagang dan pembeli juga diwajibkan mengenakan masker selama berada di kompleks Pasar Bunder Sragen. Pengelola tidak segan menegur pedagang atau pembeli yang kedapatan tidak memakai masker.

"Kami tidak bosan mengingatkan kepada pedagang dan pembeli. Kalau ada pembeli yang tidak memakai masker, saya minta pedagang mengingatkan. Kalau perlu jangan dilayani pembeli itu,” papar Sugino.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif