SOLOPOS.COM - Bupati Boyolali, M. Said Hidayat, dalam acara launching buku Boyolali Kaya Cerita di Hotel Azima, Kamis (15/12/2022). Ia berharap 22 buku dari masing-masing kecamatan dapat dijadikan muatan lokal dalam pelajaran siswa. (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali me-launching 22 judul buku bertajuk Boyolali Kaya Cerita di Hotel Azima, Kamis (15/12/2022). Bupati Boyolali, M. Said Hidayat, berharap buku-buku tersebut nantinya dapat dimasukkan ke dalam kegiatan belajar mengajar siswa.

Bupati Said mengaku telah meminta Dinas Arsip dan Perpustakaan (Arpus) Boyolali, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Boyolali, dan Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Boyolali untuk berkolaborasi guna memperbanyak cerita kearifan dan kekayaan lokal. “Apa yang ada ini, harapan kami dapat diajarkan kepada siswa-siswi pelajar sebagai tambahan muatan lokal di Kabupaten Boyolali,” ujarnya kepada wartawan seusai launching 22 buku Boyolali Kaya Cerita.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Said menjelaskan tujuan untuk membangun Kabupaten Boyolali tak hanya sekadar bagian fisik. Namun, juga menggali kearifan dan kekayaan lokal kemudian dituliskan dalam sebuah buku.

Ia juga mengatakan buku-buku Boyolali Kaya Cerita secara bertahap tahun demi tahun akan selalu dipersiapkan dengan baik. Hal tersebut, jelasnya, agar kekayaan cerita Boyolali dapat tertuliskan dan terwujud dalam Boyolali Kaya Cerita.

“Ketika berbicara tentang wawasan kebangsaan, tentang cinta Tanah Air, dan sebagainya kami mulai dari ruang terkecil dulu, scope-nya di Kabupaten Boyolali. Dengan memahami banyak cerita, maka ke depan anak-anak semakin mencintai daerahnya karena ternyata Boyolali Kaya Cerita,” imbuhnya.

Baca Juga: KPU Klaten Gelar Uji Publik, akan Ada Pergeseran 1 Kursi di Dapil 2 dan Dapil 5

Said mengatakan buku Boyolali Kaya Cerita tersebut nantinya juga akan memberikan dukungan perkembangan pembangunan dari sisi kepariwisataan. Ia menilai pariwisata tak hanya bisa dinilai dari keindahan alam tapi juga bisa ditopang dengan cerita lokal yang ada.

Ia juga berharap dengan adanya 22 buku Boyolali Kaya Cerita dapat membuat anak-anak tak hanya memahami cerita lokal di daerahnya tapi juga bisa memahami cerita dari kecamatan lain. “Jadi ke depan anak-anak Juwangi mampu bercerita tentang Selo, anak Selo bisa bercerita tentang Sawit, dan sebagainya. Tak hanya itu, pengayaan cerita ketika dijadikan muatan lokal dapat mendukung kepariwisataan karena akan muncul pemandu-pemandu lokal yang semakin menyebar dari ujung Juwangi sampai Selo, Nogosari, Ngemplak, dan sebagainya,” kata dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Arpus Boyolali, Abdul Rahman, mengungkapkan pembuatan 22 judul buku dari masing-masing kecamatan dalam Boyolali Kaya Cerita melibatkan 44 guru. Tak hanya itu, pembuatan 22 buku tersebut juga memakan waktu tiga bulan karena penulis harus melakukan penelitian lapangan, verifikasi, hingga akhirnya dapat menuliskan karya non-fiksi tersebut.

Baca Juga: Jelang Nataru, Pemkot Salatiga Pastikan Stok Sembako dan Elpiji Aman

“Ini kan local wisdom, penting sekali ini dan akan terpublikasi di masyarakat sedangkan ujung tombak pertamanya kan melalui sekolah karena ini adalah karya-karya guru mereka. Nantinya masyarakat luas juga akan bisa melihat dan meminjam di perpustakaan kami,” jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, Pemkab Boyolali melalui Dinas Arpus akan membuat beberapa buku dari cerita lokal atau cerita rakyat yang ada di 22 kecamatan. Buku tersebut berisi cerita lokal atau cerita rakyat dari para penulis yang berasal dari 22 kecamatan di Boyolali.

Kepala Bidang (Kabid) Perpustakaan Dinas Arpus Boyolali, Agus Handoyo, mengungkapkan cerita masing-masing kecamatan akan ditulis oleh dua orang guru. “Kami menghimpun konten lokal dari 22 kecamatan, intinya kalau dari pesan Pak Bupati [M. Said Hidayat] itu Boyolali Kaya Cerita. Akhirnya kami breakdown, kami bentuk, dan anggarannya sudah ada sekitar Rp200 juta,” kata Agus, saat dijumpai Solopos.com di kantornya, Jumat (26/8/2022).

Baca Juga: Jelang Nataru, Pemkot Salatiga Pastikan Stok Sembako dan Elpiji Aman

Ia mengungkapkan tujuan dibuatnya buku sesuai dengan tujuan Bupati Boyolali, Said Hidayat, yang ingin cerita lokal atau cerita rakyat tidak hilang. Agus juga mengungkapkan harapannya ketika cerita-cerita lokal dibukukan, maka generasi yang belum mengenal dapat lebih mengenal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya