Soloraya
Minggu, 11 Desember 2022 - 07:34 WIB

Lautan Manusia di Sekitar Loji Gandrung Solo

Wahyu Prakoso  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo melakukan pengamanan di Loji Gandrung, Solo, Minggu (11/12/2022). (Solopos.com/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO–Kondisi depan rumah dinas Wali Kota Solo Loji Gandrung, Jl Slamet Riyadi, dipadati warga, Minggu (11/12/2022). Pengamanan ngunduh mantu dilakukan ketat.

Pantauan Solopos.com pukul 06.30 WIB, kondisi Jl Slamet Riyadi sudah padat. Hanya ada area jalur Batik Solo Trans (BST) yang tersedia atau kosong untuk jalur kereta.

Advertisement

Warga yang datang dari berbagai kalangan usia dari anak balita sampai orang lansia. Sejumlah bapak-bapak menggendong dengan pundak anak mereka supaya bisa menyaksikan area Loji Gandrung.

Petugas keamanan mengenakan batik untuk mengatur warga yang antusias menyaksikan hajatan terakhir Presiden Jokowi dengan pagar betis. Warga tampak berdesakan dilihat dari Loji Gandrung.

Baca Juga: Sukarelawan Jokowi Doakan Kaesang-Erina Segera Dikaruniai Momongan

Advertisement

Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo tiba di Loji Gandrung sekitar pukul 06.30 WIB. Danrem 074/Warastratama  Kolonel Inf. Anan Nurakhman dan Kapolresta Solo, Kombes Pol Iwan Saktiadi membersamai Kapolri.

Sementara itu, ada satu panggung hiburan di seberang Loji Gandrung. Seniman yang tampil merupakan Sanggar Karawitan Muda Guyub Rukun. Musik menghibur warga yang menunggu Kaesang Pangarep dengan Erina Sofia Gudono.

Adapun kondisi dekorasi steril. Hanya ada petugas yang memiliki kepentingan tradisi ngunduh mantu yang bisa masuk halaman dan teras rumah dinas Wali Kota Solo.

Advertisement

Asmoro Decoration mengusung tema Jawa Klasik Mataram Islam dengan ornamen mayoritas hitam dan emas. Bunga putih dengan hijau daun akan menghiasi teras dan halaman rumah dinas Wali Kota Solo.

Baca Juga: Antusias Warga, Tenda Kuliner di CFD Solo Dipadati Pukul 05.30 WIB

Art Director Asmoro Decoration, Pandji Vasco Da Gama  mengatakan dekorasi untuk lokasi tradisi tumplak punjen sebagai pungkasan orang tua yang  menikahkan putra-putrinya.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif