Soloraya
Rabu, 21 Juli 2010 - 16:09 WIB

Lawan DBD, ratusan rumah di Jebres difogging

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)–Sekitar 200 rumah di wilayah RT 1/RW XXIV dan RT 2/RW XXV Jebres Tengah, Jebres, Rabu (21/7) pagi, diasapi atau difogging. Pengasapan dilakukan menyusul adanya empat warga setempat yang terjangkit penyakit demam berdarah dengue (DBD).

Keempat warga tersebut sudah dinyatakan positif terjangkit DBD berdasar hasil uji laboratorium RS dr Oen Kandang Sapi dan RSUD dr Moewardi Solo. Sebanyak tiga penderita DBD yang sebelumnya menjalani rawat inap di RS dr Oen, saat ini sudah pulang. Namun satu penderita lagi yang notabene bocah berumur 1,5 tahun, masih dirawat di RSUD dr Moewardi.

Advertisement

Petugas Pemberantasan Penyakit (P2) DBD Puskesmas Ngoresan, Jebres, Giharso, saat ditemui Espos di sela-sela pengasapan menuturkan, angka positif jentik berdasar hasil penyelidikan epidemiologi (PE) di Jebres Tengah, terhitung tinggi. “House index di tempat penampungan air lebih dari 10 persen. Artinya lingkungan ini sangat rentan terhadap penyebaran atau serangan penyakit DBD,” ujarnya.

Menurutnya pengasapan akan dilakukan kembali pada pekan depan untuk memastikan tidak ada lagi nyamuk demam berdarah di lingkungan tersebut. Di sisi lain, dia menyampaikan, lingkungan Jebres Tengah dan kawasan belakang Kampus UNS memang sangat rentan terhadap serangan DBD.
Pasalnya lingkungan tersebut merupakan kawasan padat penduduk utamanya para penghuni rumah kos.

“Karena penghuni yang tinggal kos banyak anak kos, jadi rentan terhadap serangan DBD. Sebab mobilitas luar daerah anak kos tinggi. Bisa saja penularan terjadi di luar wilayah, namun kemudian ditularkan di lingkungan rumah kos,” terangnya.

Advertisement

kur

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif