Soloraya
Selasa, 1 Maret 2016 - 20:15 WIB

LAYANAN BPJS KESEHATAN SOLO : Antrean Pasien BPJS Melonjak, RS Klaim Tak Ada Masalah

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi layanan BPJS di RSUD Moewardi (JIBI/Solopos/Dok)

Layanan BPJS Kesehatan Solo, rumah sakit di Solo mengklaim tak ada masalah pelayanan meski antrean pasien BPJS melonjak.

Solopos.com, SOLO–Antrean pasien Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan di sejumlah rumah sakit (RS) di Kota Solo melonjak signifikan dalam tiga tahun terakhir. Meski demikian, RS mengakui tak ada masalah yang cukup berarti terhadap layanan kesehatan kepada para pasien.

Advertisement

Pejabat Humas RS Islam (RSI) Kustati, Nurfitri Kurniawati, mengatakan sejak program BPJS Kesehatan digulirkan hampir tiga tahun terakhir, tak ada persoalan yang cukup berarti. Baik layanan kepada pasien, obat-obatan, hingga pencairan klaim, berjalan lancar. “Begitu kami ajukan berkas untuk pencairan tagihan ke BPJS, tak sampai setengah bulan dana langsung cair,” paparnya saat ditemui Solopos.com di RSI Kustati Solo, Selasa (1/3/2016).

Fitri mengaku membentuk tim khusus pengendali BPJS di RSI Kustati. Tim yang berjumlah enam orang itu secara khusus akan menangani masalah-masalah BPJS. Ada yang bertugas merekap data, menjalin komunikasi dengan BPJS, melakukan sosialisasi kepada pasien, dan lain-lainnya. “Sehingga, kenapa di RSI Kustati nyaris tak ada masalah berarti soal layanan BPJS. Kuncinya itu kesolidan dan taat standar operasional prosedur,” paparnya.

RSI Kustati juga tak membeda-bedakan antara pasien BPJS dengan non BPJS. Semua tempat tidur sebanyak 199 unit di RSI Kustati, kata Kurniawati, diperuntukkan sepenuhnya kepada pasien tanpa membeda-bedakan. “Selama bed masih kosong, siapa pun pasien kami layani. RSI tak mengenal kuota bagi pasien,” tegasnya.

Advertisement

Diakuinya, rata-rata yang menempati kelas III, II, dan kelas I adalah pasien BPJS. Jumlahnya merata tanpa perbedaan yang terpaut jauh.

Ditanya soal adanya disparitas Indonesia Case Bag Grups (Ina CBG’s) rawat jalan dan rawat inap, menurut Kurniawati sudah bisa diterima RSI. Menurutnya Ina CBG’s dibentuk dari berbagai RS di Indonesia dan bisa mewakili semua aspirasi RS. “Kalau ada yang tak sependapat dengan Ina CBG’s, saya kira itu perbedaan pendapat saja, namun RSI Kustati tak memermasalahkan. Kami malah lebih mudah,” terangnya.

Hal senada juga diungkapkan pejabat Humas RS Brayat Minulya, Gita. Menurutnya, sejauh ini tak ada masalah ihwal pelaksanaan BPJS di RS Brayat, baik pencairan klaim tagihan, atau biaya dari dokter. Terkait kamar pasien, kata Gita, juga tak ada masalah. “Semua kamar sebanyak 108 unit kami sediakan kepada semua pasien tanpa pembedaan, baik pasien BPJS atau non BPJS. Karena memang selama ini klaim tagihan lancar,” paparnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif