SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Dok)

Layanan kesehatan Boyolali terkendala dengan minimnya tenaga kerja. Hal ini menyebabkan petugas puskesmas harus bekerja ekstra.

Solopos.com, BOYOLALI — Puskesmas Simo kekurangan dokter umum dan tenaga akuntan. Akibatnya, sebagian karyawan harus merangkap tugas.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Bidan Puskesmas Simo, Rahayu, 44, mengatakan selain berprofesi sebagai bidan poliklinik, hingga saat ini dia masih merangkap sebagai bendahara operasional sejak 2010. Rahayu mengungkapkan dengan kondisi itu harus menyesuaikan dengan tugas rangkap.

Rahayu mengungkapkan sebelum merangkap bendahara operasional, dia menjabat sebagai bidan koordinator.

Dia rela melepaskan profesi utama sebagai bidan koordinator untuk dapat fokus sebagai bendahara. Diakuinya, sangat sulit untuk dapat bekerja maksimal dengan dua tanggung jawab yang sama besar.

“Awalnya berat, karena itu kan benar-benar berbeda dengan profesi yang selama ini saya jalani dan dengan bidang yang saya pelajari. Lama-lama akhirnya saya dapat menyesuaikan. Seandainya diminta memilih, kalau bisa saya membantu proses persalinan saja meski pengerjaan akuntansi relatif lebih mudah dan minim risiko,” kata dia saat dijumpai Solopos.com di sela-sela aktivitas kerjanya, Senin (4/5/2015).

Sementara itu, Kepala Puskesmas Simo, Yeni Maharani, mengatakan di Puskesmas Simo hanya ada satu orang dokter umum, satu orang dokter gigi, lima orang tenaga tata usaha, satu orang laboran, satu orang nutrisionis, satu orang sanitarian, satu orang fisioterapis, empat orang paramedis, dan 16 orang bidan.

Dia mengatakan pada praktiknya jabatan struktural dan fungsional melebur menjadi satu. Sopir yang merangkap sebagai tenaga admin loket, paramedis yang menggantikan dokter saat dokter berbarengan dengan tugas lain.

“Untuk paramedis mereka bertindak di bawah pengawasan dokter. Biasanya kami minta paramedis menangani pasien sesuai dengan gejala simptomatis dulu lalu meminta pasien kembali lagi besok untuk langsung menemui dokter yang bersangkutan. Dokter umum tidak hanya melaksanakan tugas sebagai dokter, tapi juga melakukan tugas-tugas administrasi dan lain-lain,” tutur dia saat ditemui Espos di ruang kerjanya, Senin.

Tak hanya di Puskesmas Simo, kekurangan tenaga dokter umum dan tenaga akuntan juga terjadi di Puskesmas Ngemplak.

Menurut Kepala Puskesmas Ngemplak,  Eko Widatik, belum ada tenaga tata usaha yang secara khusus berkapasitas sebagai tenaga akuntan.

”Puskesmas Ngemplak juga membutuhkan tambahan dokter umum untuk menunjang layanan pasien yang semakin meningkat,” ujar dia saat ditemui Solopos.com, pekan lalu.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya