Soloraya
Kamis, 23 Juli 2015 - 05:10 WIB

LAYANAN PUBLIK : Hari Pertama Kerja, Jam Layanan di Boyolali Mundur

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pelayanan umum (JIBI/Dok)

Layanan publik setelah libur lebaran di Boyolali mundur satu jam.

Solopos.com, BOYOLALI — Hari pertama kerja pegawai negeri sipil (PNS) di Kabupaten Boyolali, Rabu (22/7/2015), jam layanan kantor kelurahan mundur satu jam.

Advertisement

Salah seorang warga RT 003/RW 010 Desa Jomboran, Mojosongo, Boyolali, Iwan Supriyanto, mengaku sengaja menyempatkan diri datang ke kelurahan di pagi hari pertama buka karena harus segera membuat surat keterangan sebagai syarat kelengkapan melamar pekerjaan.

Sementara itu Lurah Kemiri, Kecamatan Mojosongo, Boyolali, Tusih Priyanta, mengatakan sebenarnya Kantor Kelurahan Kemiri tetap buka sejak pukul 07.30 WIB. Namun, hanya beberapa petugas yang disiagakan di kantor.

Sementara itu sejumlah pegawai lainnya dibagi-bagi bersilaturahmi di kantor Bupati pada pukul 07.00 WIB, yang kemudian berlanjut silaturahmi ke kantor Kecamatan Mojosongo, Boyolali  sekitar pukul 08.00 WIB.

Advertisement

“Kantor tidak kami tinggal dalam posisi kosong, ada anggota staf yang siaga di sana. Hanya pelayanan memang dimulai pada pukul 08.30 WIB,” kata dia saat dijumpai Solopos.com di ruang kerjanya, Rabu.

Dia mengatakan semenjak pukul 07.30 WIB, sejumlah warga sudah ada yang datang dan menunggu dilayani. Sejak pagi hingga siang, sekitar belasan pemohon yang rata-rata merupakan warga perantau datang untuk mengurus mulai dari berbagai kelengkapan surat menyurat seperti Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK), surat kehilangan, surat keterangan tidak mampu sebagai syarat untuk mendaftar sekolah, permohonan menikah, hingga keperluan KTP dan KK.

Terpisah, Camat Mojosongo, Hendra, mengatakan seluruh perangkat di wilayah kecamatan Mojosongo tidak ada yang absen.

Advertisement

Dia menambahkan masa liburan Lebaran yang berdekatan dengan tahun ajaran baru membuat permohonan KTP baru meningkat. Rata-rata adalah warga usia produktif lulusan sekolah menengah yang berniat mencari pekerjaan di luar kota.

“Rata-rata perantau yang kebetulan lagi mudik, dan warga lokal yang mau urbanisasi ke kota. Sudah jadi semacam tradisi kalau libur Lebaran pasti ramai pemohon,” imbuh dia saat dijumpai Solopos.com di kantornya, Rabu.

Dia menambahkan tak sedikit pula pemudik yang justru menyerbu layanan kecamatan sebelum Lebaran guna mengantisipasi layanan tutup terlalu lama.

 

Advertisement
Kata Kunci : Layanan Publik
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif