SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
<p><strong>Solopos.com, KARANGANYAR -</strong> Lembaga Zakat Infaq Shadaqah Muhammadiyah (<a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180703/491/925673/jelang-iduladha-lazismu-sragen-luncurkan-rendangmu-dan-kornetmu">Lazismu</a>) Colomadu menggalang dana kemanusiaan melalui publik. Rencananya, hasil perolehan penggalangan dana itu akan disalurkan kepada korban gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).</p><p>“Penggalangan dana tanap pertama kami lakukan mulai hari ini [Senin] sampai tanggal 17 Agustus nanti. Bagi mereka yang ingin mendonasikan uang tapi tidak bisa atau kesulitan mentransfer uang silakan hubungi kami. Nanti ada yang menjemput,” ujar Ketua Lazismu Colomadu, Sigit Suroto ketika dihubungi melalui telepon selulernya, Senin (6/8/2018).</p><p>Menurut dia untuk sementara ini pihaknya hanya menerima donasi berupa uang tunai. Uang tersebut bisa ditransfer langsung ke rekening Bank Jateng Syariah dengan nomor rekening 6012232300 atas nama Lazismu Kl. Colomadu.</p><p>Sedangkan layanan jemput donasi <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180502/491/913753/ramadan-lazismu-canangkan-program-zakat-produktif-rp8-miliar">Lazismu</a> bisa menghubungi beberapa personel. Mereka antara lain, Sigit Suroto 085725467748, Sopingi 085642384512, Qomarudin 08156752985, Slamet 085728818343, dan Darmadi 6285102908484.</p><p>Sigit menjelaskan setelah penggalangan dana pertama sampai tanggal 17 Agustus pihaknya akan dievaluasi. Pihaknya akan menyesuaikan dengan kebutuhan di lapangan sehingga bantuan yang dikirimkan tidak sia-sia.</p><p>Ditanya soal pengiriman personel ke lokasi bencana, pihaknya hingga kemarin belum memutuskannya. Sebab Lazismu Colomadu yang merupakan bagian integral dari <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180605/491/920341/lazismu-dampingi-klinik-aisyiyah-sragen-berobat-sekaligus-sedekah">Lazismu</a> Karanganyar akan menunggu komando dari Karanganyar lebih dulu.</p><p>Dikhawatirkan jika mereka langsung mengirimkan personel ke lokasi bencana justru kontra produktif. “Saya khawatir kalau sekarang mengirimkan personel sukarelawan atau personel lainnya tanpa mengetahui kondisi lapangan justru akan menjadi beban bagi daerah yang dilanda bencana,” kata dia.</p>