SOLOPOS.COM - Dua orang amil Lazismu Sragen menunjukkan dua penghargaan tingkat nasional Lazismu Award 2020 di Kantor Lazismu Daerah Sragen, Sabtu (5/12/2020).(Istimewa/Lazismu Sragen)
Solopos.com, SRAGEN—Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah Muhammadiyah (Lazismu) Sragen mendapat dua penghargaan Lazismu Award 2020 dalam dua kategori terbaik tingkat nasional. Dua kategori itu terdiri atas Lazismu dengan kreativitas fundrising terbaik dan Lazismu dengan program kesehatan terbaik.
Dua penghargaan itu diserahkan ketua Badan Pengurus Lazismu Pusat Prof. Hilman Latief dalam Rakernas Lazismu yang dilakukan lewat Zoom, Jumat (4/12/2020).
Manajer Program Lazismu Sragen Rizki Arif Hernawan didampingi Manajer Administrasi Umum dan Keuangan (AUK) Lazismu Sragen Syarifah Alawiyah saat berbincang dengan Solopos.com, Sabtu (5/12/2020), mengungkapkan dua penghargaan yang tidak mereka sangka-sangka.
Bahkan dua pimpinan amil Lazismu Sragen itu heran karena apa yang dilakukan merupakan bagian dari program untuk meningkatkan penghimpunan dana zakat, infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya (Ziska).
Bahkan dua pimpinan amil Lazismu Sragen itu heran karena apa yang dilakukan merupakan bagian dari program untuk meningkatkan penghimpunan dana zakat, infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya (Ziska).
Ganjar: Asrama Haji Donohudan Bakal Tampung Ratusan OTG Covid-19 Se-Soloraya
Dengan kreativitas di program fundrising target penghimpunan Ziska 2020 bisa terlampaui. Syarifah menjelaskan target penghimpunan Ziska 2020 sebesar Rp5.844.581.963. Hingga akhir November 2020, penghimpunan Ziska sudah melebihi target tersebut, yakni Rp5.873.974.975 atau 100,05%. Ifah, sapaan akrabnya, menyampaikan untuk penghimpunan zakatnya sebesar Rp1.977.542.832 atau 33,6% dari realisasi target tersebut. Selebihnya merupakan dana infak umum dan infak terikat.
Rizki menambahkan capaian target yang sudah terlampaui itu dipengaruhi oleh gerak para anggota staf fundrising. Rizki mengatakan sebenarnya programnya merupakan program rutin biasa tetapi kreativitas itu muncul pada teknis dan strategi dari masing-masing personel fundrising. Dia menjelaskan setiap individu fundrising termotivasi untuk berkompetisi dengan sehat untuk mencapai target kolektif dengan kebersamaan.
“Kami memiliki tiga orang tenaga tetap fundrising plus tenaga rekrutmen baru yang masih status magang sebanyak tiga orang. Mereka ditarget secara proporsional untuk mencari donatur deal bulanan yang di-breakdown per pekan. Ternyata capaian donatur itu bisa melampaui target semua. Total donatur yang dimiliki sekarang mencapai 7.789 donatur yang setiap bulannya selalu bertambah,” jelas Riski.
Dia melanjutkan untuk program kesehatan, Lazismu Sragen memiliki Klinik Aisyiyah yang dikelola bersama antara Aisyiyah dan Lazismu. Riski menyampaikan klinik kesehatan yang awalnya mati suri menjadi hidup kembali dan sekarang memiliki enam dokter, lima perawat, lima bidan, satu apoteker, satu terapis, dan empat karyawan lainnya.
Jangan Asal Beli, Perhatikan Ini Saat Beli Roti Tawar
“Mereka ini melayani pasien yang jumlahnya mencapai 9.388 orang yang terdiri atas 2.690 pasien baru dan 6.698 pasien lama. Program kesehatannya diberikan kepada pasien. Kami memiliki empat jenis layanan pasien, yakni pasien sukarela, pasien donatur, pasien BPJS, dan pasien dengan asuransi kesehatan mandiri. Pasien sukarela ini diberikan kepada mereka yang tidak mampu. Bahkan Lazismu Sragen sampai membiayai pengobatan bagi pasien yang tidak mampu itu,” jelasnya.
Dengan program kesehatan itulah, Rizki melihat menjadi daya tarik bagi masyarakat untuk menyalurkan dana mereka kepada Lazismu dalam pengembangan kilinik itu. Rizki mengungkapkan klinik itu masih dalam proses pengembangan seiring dengan meningkatnya jumlah pasien.