Soloraya
Kamis, 8 Agustus 2013 - 23:30 WIB

LEBARAN 2013 : Harga Bunga Tabur di Sukoharjo Melambung

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pedagang bunga tabur di Pasar Nguter, Sukoharjo (Iskandar/JIBI/Solopos)

Pedagang bunga tabur di Pasar Nguter, Sukoharjo (Iskandar/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SUKOHARJO — Harga bunga tabur di Pasar Nguter, Sukoharjo melambung tinggi pada, Kamis (8/8/2013). Harga per kilogram bunga mawar yang biasa dijual Rp75.000 per kilogram, pada Lebaran hari pertama dijual Rp110.000 per kilogram sampai Rp200.000 per kilogram.

Advertisement

Hal itu terjadi karena permintaan tinggi, sedangkan barang di pasaran amat terbatas. “Hari Lebaran seperti sekarang ini banyak orang butuh kembang untuk nyekar ke makam leluhur. Tetapi bakul saya asal Boyolali yang biasa setor kembang tidak kelihatan. Mungkin dia juga sedang Lebaran di desa, akibatnya persediaan kembang sangat terbatas,” papar salah seorang penjual bunga tabur di Pasar Nguter ketika ditemui Solopos.com.

Tak adanya pasokan dari Boyolali mengakibatkan ketersediaan kembang di pasar jenisnya terbatas. Jika pada normal dagangan bunga tabur bisa empat jenis, pada Lebaran hari pertama kemarin hanya tersedia dua jenis.

Menurut dia kenaikan harga bunga tabur cukup signifikan seperti sekarang ini terjadi ketika menjelang bulan Ramadan dan saat Lebaran. Karena warga Nguter dan sekitarnya masih banyak yang memanfaatkan nyekar bersamaan dengan saat-saat tersebut.

Advertisement

Sementara itu salah seorang penjual bunga tabur lainnya, Kanthi, 64, mengatakan karena tak ada pasok bunga dari bakul langganannya, dia terpaksa mencari-cari di rumah penduduk.

“Ini saya memang punya kembang kenanga, tetapi jumlahnya sedikit. Karena saya hanya mencari bunga di kebun tetangga yang bukan petani kembang,” ungkap dia.

Dia menambahkan terbatasnya barang dan tingginya permintaan mengakibatkan penjual bunga tbur di Nguter tak seragam mematok harga jual dagangan masing-masing. Namun pada Lebaran hari pertama kemarin mereka yang membeli bunga tabor, rata-rata tak mempersoalkan kenaikan harga kembang yang mereka butuhkan.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif