SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Solopos.com, SOLO — Warga Mojosongo geram menyusul jalanan kampung menjadi sasaran jalan pintas kendaraan, baik sepeda motor maupun mobil berpelat luar kota selama arus Lebaran. Padahal warga beramai-ramai sudah memasang portal di jalan masuk kampung.
Berdasarkan pantauan Solopos.com, Kamis (15/8/2013), jalan-jalan kampung di wilayah RW 032 Mojosongo dipasang portal. Portal terbuat dari bambu dipasang tepat di mulut gang. Tidak hanya itu kondisi jalan diberi polisi tidur.
Warga memasang portal lantaran geram jalan kampung dijadikan jalan alternatif bagi kendaraan yang menghindari lampu merah perempatan Mojosongo, tepatnya di Jl. Jaya Wijaya. Kendaraan dari arah ring road menuju Solo memilih nyidat melintasi jalan kampung.
“Padahal sudah diberi portal. Tapi tetap saja mobil masuk lewat jalan kampung,” kesal warga Mojosongo, Karsi.
Dia mengatakan selama arus Lebaran jumlah kendaraan yang melintasi jalan kampung naik tajam. Mereka rata-rata mobil berpelat nomor luar kota yang berusaha menghindari lampu merah perempatan Mojosongo.
“Karena memang kalau dari arah ring road, di lampu merah itu jalanan menanjak. Jadi banyak yang pilih nyidat lewat jalan kampung,” katanya.
Dia mengakui jalan kampung menjadi rusak lantaran banyaknya kendaraan yang melewati. Pihaknya berharap tidak ada lagi mobil atau roda dua yang nyidat memilih melewati jalan kampung.
“Kalau motor yang lewat pada banter-banter. Padahal banyak anak kecil,” keluhnya.
Warga lain, Narno juga menuturkan bersama-sama warga membangun polisi tidur dan portal di pintu masuk jalan kampung. Hal ini dilakukan agar kendaraan tidak melintasi jalan kampung. Namun ternyata masih banyak kendaraan nekat melintasi jalan kampung.
“Portalnya bahkan ada beberapa yang dibuka paksa. Memang lalu lintas di Jl. Jaya Wijaya tinggi jadi banyak pengendara lewat jalan kampung hindari macet karena lampu merah,” katanya.