SOLOPOS.COM - foto ilustrasi (JIBI/Solopos/Sunaryo Haryo Bayu/dok)

Angkutan Lebaran tampaknya sudah mulai memasuki Kota Solo.

Solopos.com, SOLO-Jumlah kendaraan bermotor yang berlalu-lalang di Kota Solo mulai mengalami peningkatan sekitar 30-40% sejak Sabtu (4/7/2015) atau H-13 Lebaran. Rata-rata kepadatan lalu lintas berada di kawasan wisata dan pusat perbelanjaan.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Pantauan solopos.com pada Sabtu-Minggu (4-5/7/2015), kawasan sekitar Alun-alun Utara (pasar darurat Klewer), Pusat Grosir Solo (PGS), hingga Coyudan mulai dibayangi kemacetan. Kendaraan roda empat maupun roda dua tampak mengular hingga ratusan meter, sebagian besar ingin memasuki pusat perbelanjaan. Beberapa kendaraan berpelat Jakarta, Semarang, Magelang hingga Bandung juga mulai mewarnai jalanan Kota Solo.

“Sejak Sabtu kondisinya memang sangat padat, terutama di central business district (bisnis dan perbelanjaan). Di kawasan itu peningkatannya bisa sampai 40%,” ujar Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informartika (Disubkominfo) Solo, Yosca Herman Soedrajad, saat ditemui solopos.com di car free day Jl. Slamet Riyadi.

Meski sudah ada beberapa kendaraan luar kota yang masuk, Dishubkominfo menganalisis peningkatan volume kendaraan bukan akibat efek angkutan Lebaran. Herman mengatakan tingginya kepadatan lalu lintas dipengaruhi warga yang mulai berbelanja untuk kebutuhan Idul Fitri. “Makanya kemacetan lebih terlihat di sekitar mal dan pusat perbelanjaan. Untuk kawasan lain terpantau masih normal,” tutur dia.

Selain gelombang belanja, kemacetan akhir pekan kemarin disebabkan faktor angkutan barang yang mengejar target distribusi sebelum H-5. Akibatnya kawasan Nonongan-Coyudan sempat macet parah hingga perlu pengalihan arus. Herman memerkirakan gelombang arus mudik bakal mulai terasa H-7 atau 10 Juli. Pada hari itu diperkirakan kendaraan yang masuk minimal 500.000 unit per hari.

“Kami sudah menyiapkan sejumlah antisipasi kemacetan, salah satunya memasang barikade di titik rawan,” ujar Herman.

Kasi Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas Dishubkominfo, Ari Wibowo, mengatakan pemasangan barikade mulai dilakukan Senin (5/7/2015).

Sebanyak 345 barikade akan dipasang di ruas Jl. Urip Sumoharjo (depan tugu jam Pasar Gede-Warung Pelem), Jl. Slamet Riyadi (Solo Square) hingga simpang Coyudan.

“Pemasangan barikade untuk mengantisipasi crossing atau kendaraan memutar balik yang mengakibatkan kemacetan,” ujarnya.

Dari pemetaan sementara, Dishubkominfo masih kekurangan barikade sebanyak 132 unit untuk mengaver ruas sepanjang 961 meter. Ari sejauh ini mengakali kekurangan barikade dengan membuat besi penyambung sederhana. “Pantauan CC room dan patroli juga mulai dioptimalkan untuk mengurai kemacetan sewaktu-waktu,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya