Lebaran 2015 segera dirayakan. Karena itu, tak ada lagi bubur samin di Masjid Darussalam Solo hingga Ramadan tahun depan.
Solopos.com, SOLO — Bubur samin yang biasanya disajikan di Masjid Darussalam, Jayengan, Serengan, Solo setiap menjelang buka puasa selama Ramadan, pada Kamis (16/7/2015) ini, tidak lagi disajikan.
Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian
“Biasanya hari terakhir puasa memang tidak kami sajikan. Nanti diganti dengan nasi bungkus biasa,” kata pengurus takmir Masjid setempat, Sulaiman, saat ditemui Solopos.com Kamis siang.
Menurut Sulaiman, bubur samin tak lagi disajikan karena pada malam harinya pengurus masjid disibukkan dengan persiapan penyaluran zakat fitrah dan takbir keliling. “Biasanya kan jam segini [pukul 14.00 WIB] sudah masak-masak [bubur]. Tapi ini enggak ada,” kata dia.
Seperti diketahui, tradisi ini merupakan tradisi para pendatang dari Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan, sejak 1900-an. Bubur samin yang punya rasa khas rempah-rempah ini rutin disajikan setiap Ramadan. Menurut Sulaiman, untuk membuat bubur samin, setiap harinya takmir masjid memasak 40 kilogram (kg) beras untuk 600 porsi. Pada Ramadan tahun ini sekitar 1.000 kg beras dihabiskan untuk memasak Bubur Samin.
Terkait pelaksanaan takbiran, dia mengatakan takmir Masjid Darussalam memang menunggu Sidang Isbat yang baru saja memutuskan 1 Syawal jatuh pada Jumat (17/7/2015) atau Kamis malam ini.
“Kalau sidang Isbat memutuskan lebaran besok [Jumat], malam ini ada pawai takbir keliling kampung. Nanti banyak anak-anak bawa obor sendiri-sendiri dan ada atraksinya juga,” ucap dia.