SOLOPOS.COM - Penumpang menunggu keberangkatan bus di Terminal Buntalan, Klaten, Senin (20/7/2015). (Taufiq Sidik Prakoso/JIBI/Solopos)
Lebaran 2015 menjadi ajang mudik bagi para perantau. Saat arus balik, tarif bus meroket.
Solopos.com, KLATEN – Memasuki arus balik Lebaran 2015, tarif bus meroket . Terkait kondisi itu, para agen bus menyebut tarif sudah ditentukan oleh masing-masing perusahaan otobus (PO).
Salah satu agen di wilayah Bendogantungan, Ny. Tomo, 58, mengatakan kenaikan tarif bus sudah terjadi sejak Minggu (19/7/2015). Tarif bus kelas non ekonomi jurusan Klaten-Jakarta pada hari biasa sekitar Rp135.000/orang.
Namun, sejak Senin tarif sudah diberlakukan hingga Rp300.000/orang.
“Memang harganya segitu ditentukan dari sana [PO]. Kami hanya tinggal mengikuti saja. Kalau harga ini berlaku sampai Minggu [27/7/2015],” jelasnya saat ditemui di Bendogantungan, Senin (20/7/2015).
Sejumlah agen di Terminal Buntalan juga mengutarakan kenaikan tarif yang melejit hingga 100% merupakan ketentuan dari masing-masing PO.
Salah satu agen bus, Agus, mengatakan tarif bus untuk kelas VIP saat ini berkisar Rp410.000/orang. Harga itu jauh lebih tinggi dibanding harga pada hari biasa yang berkisar pada Rp160.000/orang.
Sementara itu, sejumlah penumpang hanya bisa pasrah terkait kenaikan tarif tersebut.
“Mau cari yang lain juga sudah habis. Terpaksa tadi membeli seharga Rp230.000 untuk AC kelas ekonomi jurusan ke Jakarta. Padahal kalau hari biasa harganya berkisar Rp150.000/orang. Itu pun sudah dapat bus VIP,” ujar penumpang bernama Yoga, 16.
Sementara itu, Kabid Angkutan Dishub Klaten, Joko Suwanto, mengatakan tarif bus non ekonomi tergantung dari pelayanan dan fasilitas yang diberikan oleh masing-masing PO. Sementara, pemerintah hanya mengatur tarif untuk bus kelas ekonomi.