SOLOPOS.COM - Pelaksanaan salat Idulfitri di Masjid Ageng kompleks Pemkab Boyolali, Rabu (6/7/2016) pagi. Salat Id ini diikuti oleh ribuan umat muslim termasuk Bupati Boyolali, Seno Samudro dan Wakil Bupati Boyolali, Muhammad Said Hidayat. (Farida Trisnaningtyas/JIBI/Solopos)

Lebaran 2016 diperingati oleh ribuan warga di Pemkab Boyolali.

Solopos.com, BOYOLALI — Ribuan warga Boyolali mengikuti Salat Idulfitri di Masjid Ageng kompleks Pemkab Boyolali, Rabu (6/7/2016). Salat Idullfitri diimami oleh Kiai Rozaq dengan khatib Kiai Haji Sauman. Dalam khotbahnya, KH Haji Sauman mengajak masyarakat introspeksi terhadap diri sendiri.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Menurutnya, banyak hal yang bisa dipetik selama pelaksanaan puasa Ramadan sebulan penuh. Saat menuaikan ibadah puasa, banyak hal yang bisa dipetik hikmahnya antara lain mengajari bersyukur sekaligus melihat kekurangan diri.

“Selama ini kita selalu menganggap diri paling benar. Sesungguhnya kita adalah makhluk lemah. Atas kasih sayang Allah SWT kita bisa hidup di dunia ini. Maka dari itu, janganlah sombong atas apa yang sudah kita capai,” tuturnya.

Lebih lanjut KH Sauman menjelaskan demi memenuhi kewajiban beribadah kepada Allah tak mudah. Selalu saja ada alasan yang membikin umat Islam khususnya enggan melaksanakan apa yang diperintahkan yang ada di dalam Alquran dan Hadis. Padahal seharusnya umat Islam sekarang ini lebih bersyukur karena dipermudah untuk beribadah.

“Ada beberapa hal yang bisa dijadikan pegangan setelah Ramadan usai. Salah satunya menahan diri dari godaan yang terbesar, yakni menahan hawa nafsu. Di samping itu, kita juga harus bisa memberi maaf dan menahan amarah,” imbuhnya.

Sementara itu, Bupati Boyolali, Seno Samodro, mengajak umat Islam menjaga persatuan dan kesatuan. Dengan bersatu, umat tidak dapat dipisahkan. Di samping itu, dengan semangat ini umat bisa lebih kokoh.

Menurutnya, selama lima tahun ke depan Pemkab di bawah pemerintahannya mencanangkan  sejumlah pembangunan berskala besar. Rencana ini bertujuan demi kemakmuran masyarakat Boyolali. Antara lain, ia hendak membangun alun-alun utara, membikin sebanyak 20 embung, dan sebuah bandara komersial.

“Saya tidak ingin mewarikan air mata melainkan mata air untuk masa mendatang. Saya juga ingin membangun bandara komersial yang lebih akan  mengalahkan bandara Soekarno Hatta,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya