Soloraya
Selasa, 6 Juni 2017 - 12:00 WIB

LEBARAN 2017 : Stok Beras dan BBM di Wonogiri Dipastikan Cukup

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pekerja memanen padi di areal persawahan Kelurahan Kaliancar, Selogiri, Wonogiri, akhir Maret 2017, (Rudi Hartono/JIBI/Solopos)

Lebaran 2017, stok kebutuhan pokok yakni beras dan BBM aman untuk Wonogiri.

Solopos.com, WONOGIRI — Stok beras untuk memenuhi kebutuhan masyarakat saat Lebaran dan dua bulan berikutnya di Wonogiri aman. Hingga awal Juni 2017, stok beras di Gudang Badan Urusan Logistik (Bulog) Gedong, Ngadirojo, Wonogiri, mencapai 3.693.215 kg atau 3.693,2 ton.

Advertisement

Kepala Gudang Bulog Gedong, Kamijo, saat dihubungi solopos.com, Senin (5/6/2017), menyampaikan stok tersebut untuk cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga tiga bulan ke depan, yakni Juni, Juli, dan Agustus. Gudang Bulog menyalurkan 1.121.100 kg atau 1.121,1 ton/bulan.

Dengan asumsi itu stok diyakini dapat mencukupi, termasuk selama Ramadan dan Lebaran akhir Juni mendatang. “Stok aman. Kami terus menyerap beras,” kata Kamijo.

Dia menginformasikan hingga Mei serapan mencapai 3.332.450 kg atau 3.332,4 ton. Capaian itu kurang lebih 15 persen dari target tahun ini, yakni 22.000 ton beras setara gabah. Target tersebut lebih tinggi dari 2016, yakni 18.080 ton.

Advertisement

Bulog telah menyiapkan upaya untuk menggenjot penyerapan. Pihaknya intensif mendorong mitra kerja pengadaan (MKP), satuan kerja, dan langsung dari gabungan kelompok tani (gapoktan) atau poktan agar lebih banyak menyerahkan beras kepada Gudang Bulog.

Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan (KUKM Perindag) Wonogiri, Guruh Santoso, memastikan pasokan dan stok bahan bakar minyak (BBM) di 14 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Wonogiri menjelang dan setelah Lebaran aman.

Berdasar koordinasi dengan HimpunanWiraswasta Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas), pasokan akan diatur sedemikian rupa agar setiap stok SPBU cukup setiap hari.

Advertisement

“Kendala hanya di wilayah selatan, yakni akibat adanya proyek JLS [jalur lingkar selatan] Girowoyo-Pracimantoro yang belum rampung. Penyaluran BBM melalui JLS sedikit terhambat,” kata Guruh.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif