Soloraya
Senin, 12 Oktober 2020 - 08:00 WIB

Lebih Aman, Peternak Ayam Soloraya Deklarasikan Beralih Pakai Bright Gas

Farida Trisnaningtyas  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Deklarasi penggunaan elpiji nonsubsidi kelompok peternak ayam Soloraya di Agro Wisata Amanah, Karanganyar, Minggu (11/10/2020). (Solopos/Farida Trisnaningtyas)

Solopos.com, KARANGANYAR — Ratusan peternak ayam yang tergabung dalam sejumlah kelompok ternak ayam Soloraya berkomitmen beralih menggunakan elpiji nonsubsidi Bright Gas.

Mereka mengakui produk Pertamina ini lebih aman dan hemat untuk membantu usaha ternak mereka ketimbang elpiji subsidi 3 kilogram (kg) yang peruntukannya masyarakat tidak mampu.

Advertisement

Komitmen ini terungkap dalam bentuk Deklarasi Penggunaan Elpiji Nonsubsidi Bright Gas sekaligus Sosialisasi Pinky Movement di Agro Wisata Amanah, Karanganyar, Minggu (11/10/2020).

Tokoh PDIP Jateng: Blusukan Online Ala Gibran Cawali Solo Bisa Jadi Contoh!

Advertisement

Tokoh PDIP Jateng: Blusukan Online Ala Gibran Cawali Solo Bisa Jadi Contoh!

Ada tiga kelompok peternak ayam Soloraya yang ikut deklarasi. Mereka yakni, Paguyuban Peternak Joper Rizqi Jaya, Asosiasi Peternak Ayam Boiler Wonogiri, dan Kelompok Ternak Margo Seneng.

Selain itu, dua kelompok lainnya adalah Asosiasi Penyelenggara Makanan Boyolali, dan PT Rocket Chicken Indonesia. Ketua Harian Paguyuban Peternak Joper Rizqi Jaya, Agung Supriyono, mengatakan bermitra dengan Pertamina untuk bermigrasi dari elpiji subsidi (gas melon) ke nonsubsidi (5,5 kg).

Advertisement

Wow! Nominal Insentif Nakes Klaten Bisa Capai Rp15 Juta per Orang Setiap Bulan

Bantuan Instalasi Alat

“Keunggulannya, elpiji nonsubsidi ini lebih aman, kami nantinya juga mendapatkan bantuan instalasi alat, dan sebagainya,” ujarnya, kepada wartawan saat acara deklarasi peternak ayam Soloraya itu.

Agung menjelaskan selama ini paguyubannya memakai elpiji bersubsidi untuk proses brooding. Kebutuhannya mencapai 120 tabung per pekan.

Advertisement

Ini untuk memenuhi kebutuhan paguyuban ayam Jawa yang memiliki anggota sekitar 105 orang itu. Harapannya, setelah penggantian elpiji nonsubsidi ini bisa terpenuhi setengahnya dari total elpiji subsidi, yakni 60-an tabung per pekan.

Kasus Positif Corona Kota Solo Tambah 28 Orang, 4 Di Antaranya Anak Dan Remaja

Sedangkan lama penggunaannya minimal sama seperti sebelumnya, yakni sepekan. Selain itu, penggunaan elpiji nonsubsidi oleh para peternak ayam Soloraya merupakan suatu keharusan karena elpiji subsidi hanya untuk pelaku usaha mikro dan kecil.

Advertisement

“Walau mungkin secara cost lebih mahal, tapi yang penting lebih aman. Saat penggunaan elpiji subsidi sempat terjadi kebakaran, tapi masih aman. Makanya, kami pilih ganti saja,” imbuhnya.

Perwakilan Asosiasi Penyelenggara Makanan Boyolali, Johan Crisnan, menambahkan sudah menggunakan elpiji nonsubidi beberapa waktu lalu. Selain lebih aman, penggunaan Bright Gas ini lebih hemat, serta memperoleh banyak keuntungan dalam program kemitraan dengan Pertamina.

Perempuan Madiun Ketahuan Positif Covid-19 Sebelum Menjalani Operasi

Gas Melon Berisiko Tinggi

Ia bercerita pemakaian gas melon nonstop berisiko tinggi. Antara lain, pasang regulator elpiji berulang-ulang dalam sehari dan penggunaan gas melon yang cukup boros.

Alhasil, regulator yang bermasalah dan proses pasang ganti gas melon yang terlalu sering pun memicu kebakaran di tempat usahanya hingga dua kali.

Sales Area Manager PT Pertamina Marketing Operation Region IV Wilayah DI Yogyakarta dan sekitarnya, Pande Made Adi Suryawan, mengatakan Pertamina mengapresiasi para pelaku peternak ayam Soloraya. Mereka sudah berkomitmen menggunakan elpiji nonsubsidi Bright Gas dalam menjalankan usaha.

Kasus Covid-19 Boyolali Tembus 954 Orang, Pasien Bergejala Meningkat

“Pertamina akan memenuhi kebutuhan elpiji para pelaku usaha ternak ayam. Dalam kesempatan ini Pertamina juga memberikan sosialisasi Program Kemitraan BUMN untuk membantu permodalan usaha para peternak,” katanya.

Sales Area Manager Pertamina MOR IV Wilayah Solo dan sekitarnya, Sandi Rahadian, menambahkan jumlah Pinky Movement atau penggantian penggunaan elpiji subsidi ke nonsubsidi Bright Gas per daerah berbeda-beda.

Dalam wilayahnya, sudah ada sebanyak 60 kali Pinky Movement. “Kalau wilayah kami yang sudah bergabung ada 60, yakni 40 dari UMKM dan 20 outlet atau pangkalan. Seperti dari peternak ayam dan katering ini masuknya ke UMKM,” jelasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif