SOLOPOS.COM - Diah Warih Anjari saat podcast di Youtube Espos Indonesia. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO–Bakal Cawali Solo 2024, Diah Warih Anjari, buka-bukaan perjalanan hidupnya yang berasal dari Kampung Mertodranan, Pasar Kliwon.

Hal itu dia sampaikan dalam Podcast Selasar Politik kanal Youtube Espos Indonesia yang ditayangkan pada 8 Juni 2024. Dalam podcast berdurasi sekitar satu jam tersebut Diah Warih berkisah perjalanan hidupnya dari keluarga yang pas-pasan.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Saya asli Solo, dari Mertodranan, Pasar Kliwon. Background keluarga saya biasa-biasa saja. Bapak pedagang. Saat masih kecil, saya sudah belajar membantu berdagang karung plastik. Sejak SD saya sudah belajar berwirausaha,” tutur dia.

Sebagai anak pertama dari tiga bersaudara, Diah Warih sadar betul harus membantu adik-adiknya menyelesaikan sekolah.

“Adik-adik saya laki-laki semua. Sebagai anak pertama saya harus membantu adik-adik saya kan,” ujar dia.

Saat kecil hingga remaja Diah Warih tinggal di Solo. Termasuk ketika menempuh sekolah menengah atas (SMA), dia masuk di SMAN 3 Solo. Sehingga dia ingat betul kondisi kampungnya saat itu yang berada di belakang RSUI Kustati Solo.

“Rumah saya di belakang RSUI Kustati, dekat sungai. Saat banjir terkena banjir. Semua tetangga kena, saling menjaga, ngungsi bareng. Masa-masa kecil yang saya masih ingat betul. Alhamdulillah sekarang sudah jarang banjir,” kata dia.

Diah Warih menyampaikan terima kasih kepada Pemkot Solo karena telah menyelesaikan persoalan tersebut. Bakat Diah Warih dalam berdagang yang diasah sejak kecil oleh orang tua dan keadaan, berlanjut hingga dia masuk jenjang SMP.

“Sehingga SMA saya sudah punya tabungan. Dan Alhamdulillah mulai kelas I SMA saya diberi kesempatan jadi penyiar radio JPI. Diajak teman saya jadi penyiar remaja. Radio JPI. Saya masih kelas 1 SMAN 3 Solo saat itu,” ungkap dia.

Walau menjalani belajar sembari bekerja, nyatanya tak membuat prestasi akademik Diah Warih menurun. Setelah lulus SMA dia mengikuti UMPTN di salah satu perguruan tinggi negeri (PTN), dan dinyatakan diterima atau lolos tes.

“Tapi orang tua saya tidak membolehkan [kuliah]. Jadi cukup shock ya saat itu. Tapi saya besarkan hati, saya tahu diri, saya anak pertama harus membantu orang tua. Kebetulan adik-adik saya butuh menyelesaikan sekolah,” tutur dia.

Akhirnya Diah Warih mengikuti program D-1 jurusan tourism dengan harapan bisa menjadi guide pariwisata. Semangatnya berkuliah tidak padam. Dia ingin bisa bekerja dan mengumpulkan uang untuk membiayai sendiri kuliahnya.

“Tapi belum rezeki saya ya. Saat itu saya besarkan hati, saya harus mampu menjadi entrepreneur,” tandas dia. Setelah melalui perjuangan panjang, Diah Warih pun berhasil menjadi salah satu pengusaha sukses di beberapa bidang.

“Saat ini banyak bidang yang saya geluti. Ada sektor perdagangan barang dan jasa, terlibat dalam perusahaan law and firm, badan usaha pelabuhan dan aneka usaha lainnya,” aku dia. Diah Warih kini ingin maju sebagai Cawali Solo 2024.

Dia telah mendaftar di DPC Partai Gerindra Solo dan DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Solo. “Sosok pengganti Mas Gibran harus memahami betul apa yang dilakukan Mas Gibran dalam program prioritasnya selama ini,” tutur dia.

Sehingga, Diah Warih melanjutkan pembangunan Solo nanti bisa berkesinambungan dan menuju sempurna. “Kalau tongkat estafet jatuh ke orang yang tidak tepat, tak akan sepadan dengan yang sudah dilakukan Mas Gibran,” urai dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya