Soloraya
Rabu, 15 April 2020 - 15:33 WIB

Ledakan Kasus Covid-19 di Solo Diprediksi Terjadi Lebaran 2020

Mariyana Ricky P.d  /  Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi persebaran virus corona. (Freepik)

Solopos.com, SOLO – Kasus Covid-19 di Solo diprediksi mencapai fase outbreak alias ledakan pada Lebaran hingga 14 hari setelahnya.

Prediksi tersebut disampaikan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Solo, Ahyani, dalam jumpa pers, Selasa (14/4/2020). Jika prediksi ledakan itu terjadi, dia berharap masa tanggap darurat kasus Covid-19 di Solo berakhir pada Juni disusul pemulihan.

Advertisement

Namun Ahyani khawatir prediksi itu meleset lantaran kemungkinan penambahan jumlah pemudik di zona merah menjelang Lebaran. Guna menanggulangi hal tersebut dia mengimbau pemudik yang tiba di Solo lebih disiplin.

Panen Rumput Gajah, Petani Sragen Temukan Ular Sanca 3 Meter di Tepi Sungai Mungkung

“Kami khawatir pemudik dari zona merah terus bertambah menjelang Lebaran. Kami inginnya masyarakat benar-benar disiplin. Saat kedatangan melapor, lalu menjalani karantina mandiri. Kalau konsekuen dilakukan, saya yakin kita bisa menghentikan wabah ini bersama-sama,” kata Ahyani kepada Solopos.com, Selasa (14/4/2020).

Advertisement

Melihat prediksi ledakan kasus Covid-19, Ahyani menilai wacana Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tidak akan efektif jika hanya diterapkan di Solo. Dia menilai semestinya tindakan tersebut dilakukan di semu wilayah Soloraya.

PSBB Tidak Efektif Jika Hanya di Solo, Mestinya Se-Soloraya

“Kalau pembatasan hanya berlaku untuk Solo, enggak mungkin bisa. Solo tidak bisa berdiri sendiri karena tergantung dengan kabupaten sekitar. Begitu pula sebaliknya, pasien Soloraya banyak yang dirujuk ke Solo. Misalnya ingin PSBB ya, harus Soloraya,” sambung Ahyani.

Advertisement

Ahyani menyebut usulan PSBB tidak lebih penting jika dibandingkan dengan peningkatan kapasitas rumah sakit rujukan. Hal itu dikarenakan, tren orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) yang cenderung terus meningkat.

Mayat Telanjang Banyuanyar Solo Ternyata Korban Pembunuhan

Itulah sebabnya masyarakat diminta mematuhi imbauan jaga jarak fisik guna memutus rantai persebaran virus corona. Jika mobilitas massa tidak terbendung, maka bukan tidak mungkin prediksi ledakan kasus Covid-19 di Solo bakal terjadi.

Waspada! Ada 363 Kasus OTG Covid-19 di Jateng

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif