Soloraya
Sabtu, 5 Maret 2022 - 15:53 WIB

Legend! Butuh Setahun Uji Coba Temukan Rasa Khas Ayam Roso Joyo Sragen

Tri Rahayu  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Karyawan menyajikan menu khas ayam Roso Joyo di Rumah Makan Roso Joyo 2, Nglorog, Sragen, Sabtu (5/3/2022). (Solopos-Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Nama Rumah Makan Roso Joyo yang berdiri sejak 1996 cukup familiar di telinga warga Bumi Sukowati. Rumah makan yang awalnya berupa warung di pinggir Jalan Raya Sukowati dekat Tempat Permakaman Umum SI sekarang telah berkembang menjadi tiga rumah makan, yakni R.M. Roso Joyo 1, R.M. Roso Joyo 2, dan R.M. Suling Gading.

Pemilik tiga rumah makan tersebut, Anna Susanna, berkisah tentang proses merintis rumah makan Roso Joyo itu saat berbincang dengan wartawan, Sabtu (5/3/2022) siang. Anna mengaku sengaja menggunakan nama Roso Joyo karena ingin mengutamakan rasa.

Advertisement

“Roso Joyo artinya rasa yang berjaya karena kami menjual rasa. Resepnya kami dapatnya dengan melakukan trial and error banyak sekali. Untuk menemukan rasa yang khas itu kami perlu proses selama setahun hingga akhirnya bisa menemukan rasa daging ayam kampung jawa dengan kombinasi gurih dan manis berpadu,” ujar Anna.

Baca juga: Ayam Goreng Rosojoyo, Goyang Lidah Khas Sragen

Dia melanjutkan rasa gurih dan manis berpadu pada ayam goreng itu ditambah dengan sambal terasi. Menu masakan itulah, kata dia, yang menjadi menu paling khas di rumah makannya. Dia bercerita dulu awalnya hanya membuka warung dengan delapan kursi.

Advertisement

Karyawan Berkurang 35 Orang

Setelah menemukan rasa yang khas itu, ujar dia, warung menjadi berkembang hingga sekarang menjadi tiga rumah makan.

“Pandemi Covid-19 itu dampaknya luar biasa. Pada 2019 lalu, kami memiliki 65 orang karyawan tetapi sekarang kami hanya memiliki 30 karyawan. Selama pandemi karyawan berkurang sampai 35 orang. Mereka itu kontrak habis tidak diperpanjang. Sekarang kami bisa operasional stabil saja sudah syukur,” ujarnya.

Anna menerangkan saat awal merintis rumah makan harga satu porsi ayam senilai Rp13.000/porsi kemudian naik menjadi Rp15.000/porsi lalu Rp17.500/porsi, Rp20.000/porsi, dan sekarang Rp30.000/porsi. Dia menyebut segmennya rata-rata dari keluarga dan instansi pemerintah.

Advertisement

Baca juga: Harga Elpiji Tinggi, Omzet Rumah Makan di Sragen Anjlok 30%

“Menu yang ada sekarang ada ayam goreng, ayam bakar, ikan goreng, dan ikan bakar, serta sayuran dan lalapan. Kami juga melayani pesan antar dalam kota,” ujar Bendahara Peguyuban Pengusaha Rumah Makan Asri Rasa Sragen itu.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif