Soloraya
Senin, 1 Mei 2023 - 15:54 WIB

Legend! Toko Kaset Bonanza Klaten Bertahan dari Krisis 1998 hingga Era Digital

Taufiq Sidik Prakoso  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pengunjung melihat-lihat koleksi di toko kaset Bonanza yang kini dibuka di Kelurahan Tonggalan, Kecamatan Klaten Tengah, Sabtu (29/4/2023) malam. (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Bagi para penikmat musik di Klaten, nama toko kaset Bonanza tentu sudah tak asing lagi di telinga. Toko kaset yang dulu berada di Plasa Klaten itu kini pindah di Kelurahan Tonggalan, Kecamatan Klaten Tengah.

Toko ini menjadi andalan untuk berburu kaset atau CD musisi idola era 1990-an hingga 2000-an. Koleksi rilisan fisik di toko Bonanza sangat lengkap baik dari musisi dalam negeri maupun mancanegara.

Advertisement

Kini di tengah gempuran teknologi digital hingga toko-toko kaset di Indonesia mulai banyak yang tutup, Bonanza Klaten tetap menunjukkan eksistensinya.

Toko kaset Bonanza Klaten kali pertama didirikan pada 1993 oleh keluarga Kris Handayani, 60, atau yang akrab disapa Chris Debora. Kala itu, kakak Kris yang tinggal di Cirebon, Jawa Barat, sudah lebih dulu membuka dua toko kaset di sana serta satu toko di Sukabumi dengan nama yang sama yakni Bonanza.

Advertisement

Toko kaset Bonanza Klaten kali pertama didirikan pada 1993 oleh keluarga Kris Handayani, 60, atau yang akrab disapa Chris Debora. Kala itu, kakak Kris yang tinggal di Cirebon, Jawa Barat, sudah lebih dulu membuka dua toko kaset di sana serta satu toko di Sukabumi dengan nama yang sama yakni Bonanza.

Seiring berdirinya Plasa Klaten, keluarga Kris kemudian melebarkan sayap usaha membuka toko kaset Bonanza di Kabupaten Bersinar yang dirintis pada 1993. Bonanza menempati salah satu kios di sisi depan Plasa Klaten.

“Sebenarnya kalau bangunan sejak 1993 di Plasa Klaten. Tetapi pelaksanaan [mulai buka toko] pada 1995,” kata Kris saat ditemui Solopos.com di sela Record Store Day Klaten yang digelar rumah sekaligus toko Bonanza di Kelurahan Tonggalan, Kecamatan Klaten Tengah, Sabtu (29/4/2023) sore.

Advertisement

Dari tahun ke tahun Bonanza Klaten tak pernah sepi. Koleksi kaset dari berbagai genre di toko itu laris manis apalagi di era 1990-an dan 2000-an. Para pembeli berdatangan dari berbagai daerah seperti Jogja, Solo, Boyolali, Magelang, Salatiga, hingga Temanggung.

Bonanza selalu punya stok kaset rilisan terbaru baik dari musisi lokal maupun luar negeri, tak kalah dengan toko-toko kaset di kota-kota besar. Dalam sepekan, 50-100 kaset terjual. Apalagi ketika artis atau musisi papan atas mengeluarkan album terbaru.

Sudah dipastikan toko kaset Bonanza Klaten itu bak gula dikerubuti semut. “Seperti ketika Slank, Sheila on 7, atau Dewa merilis album baru, kami berani ambil masing-masing 500 kaset. Itu dalam satu pekan habis,” kata Kris.

Advertisement

Harga Mulai Rp20.000/Kaset

Saban Lebaran, Bonanza ikut banjir pengunjung, tak kalah ramai dibanding toko pakaian. Dalam sehari, omzet yang diperoleh Bonanza kala itu bisa mencapai Rp10 juta. Ketika Indonesia mengalami resesi pada 1998, penjualan kaset di Bonanza juga tak terpengaruh.

Pembeli tetap banyak. “Pada 1998 kan terjadi resesi. Kami tidak mengalami resesi. Karena memang benar-benar ramai itu toko. Tetap eksis saja,” kenang Kris.

Seiring zaman berubah dari era analog ke digital, Kris mengatakan Bonanza Klaten tetap eksis. Penikmat rekaman musik analog tetap berdatangan ke Bonanza. Namun, Kris merasakan sulitnya mendapatkan rilisan musik secara fisik sejak perubahan era ke era digital.

Advertisement

“Toko benar-benar sepi mulai pandemi itu sampai sekarang,” kata Kris. Hingga kini Kris mempertahankan toko kaset Bonanza Klaten. Sejak awal 2023, toko itu pindah lapak menempati rumah Kris di Jl Bhayangkara, Kelurahan Tonggalan, Kecamatan Klaten Tengah atau tepatnya berdekatan dengan Radio Candi Sewu FM dan Masjid Mlinjon Klaten.

Lorong masuk rumah Kris diubah menjadi toko yang menyimpan ribuan koleksi rilisan fisik baik berupa kaset pita maupun CD. “Kami bersyukur saja. Ya bertahan, jangan sampai kaset atau CD itu hilang. Itu karena ada momen tersendiri. Musik itu hidup, setiap orang punya memori sendiri dengan musik sesuai pilihan mereka,” kata Kris.

Penjaga toko Bonanza Klaten, Kartika, 28, mengatakan ribuan koleksi toko Bonanza Klaten kini masih dalam kondisi tersegel. Harganya bervariasi mulai dari Rp20.000 untuk kaset musisi Indonesia dan Rp27.000 untuk musisi mancanegara.

Kartika mengakui hingga kini masih terus mendapatkan pesanan dari penggemar rilisan fisik. Pesanan terutama datang dari pembeli secara online.

Kartika pun membenarkan cukup sulit mendapatkan kaset dari album era dulu terutama dari musisi terkenal di saat era digital seperti saat ini. Bahkan, untuk mendapatkan barang pada album fisik tertentu yang pernah meledak penjualannya, Kartika mengatakan pemesanan harus impor dari kolektor di luar negeri.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif